Dikemukakan, pihanya bekerjasama dengan komunitas-komunitas, telah mengkombinasikan konsep restorasi riparian ini dengan upaya penurunan beban pencemaran dari limbah domestik, dengan menjadikan tempat tersebut sebagai pusat edukasi lingkungan berbasis ekoriparian.
“Kita akan buat konsep ekoparian di tiap tikungan sungai dan akan dibuat tempat yang bagus untuk edukasi.”tambahnya.
Selain itu, Menteri Siti menyoroti peran pemerintah daerah (pemda) yang wilayahnya dilewati aliran Sungai Ciliwung. Pemda--disebut Siti--harus benar-benar mengontrol sumber-sumber masalah yang menyebabkan pencemaran sungai sepanjang 119 km tersebut.
"Pemerintah dan juga pemerintah daerah akan memperhatikan tekanan apa yang ada pada sungai, misalnya kegiatan industri kah, pertambangan, air limbah, limbah domestik, dan sebagainya," kata Siti.
Sementara itu dal;am laporannya, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, M.R. Karliansyah menyampaikan, kegiatan Bebersih Ciliwung dilaksanakan di 33 Kecamatan di sepanjang Sungai Ciliwung dengan lokasi pelaksanaan Bebersih Sampah di 36 lokasi.
"Tujuan kegiatan Bebersih Ciliwung adalah kampanye dan edukasi lingkungan perlindungan dan pengelolaan ekosistem di DAS Ciliwung; menfasilitasi pengenalan potensi DAS Ciliwung kepada pihak perusahaan untuk berpartisipasi aktif dalam perlindungan dan pengelolaan ekosistem DAS Ciliwung; pengembangan jaringan kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan perusahaan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan DAS Ciliwung; serta membersihkan sampah di sepanjang Sungai Ciliwung," jelas Karliansyah.
Pada kesempatan ini juga dilakukan digelar talkshow yang dipandu moderator Puteri Indonesia Lingkungan, Vania Fitriani Herlambang dan empat narsumber yakni penggerak dan Patriot Ciliwung, Hidayat Alhamdi, Ketua Gerakan Ciliwung Bersih, Penny Susanty, Lurah Sempur, Bogor, dan Youtuber asal Rumania, Christina Surya serta live report pelaksanaan bebersih dari 4 lokasi yaitu di Sempur, Cisarua, Panus, dan Gerakan Ciliwung Bersih.
Ketua Yayasan Bambu Indonesia , Jatmika Nanggamihardja yang juga peraih Hadiah Kalpataru 2015, ikut memberikan sambutan, khususnya soal merawat dan membersihkan Sungai Ciliwung dan pentingnya menana bambu di DAS Ciliwung.
“satu batang bambu berdiameter delapan sentimeter dan berat 1,2 kilogram menghasilkan oksigen untuk dua orang. Jika menanam satu rumpun bambu berkisar antara 300 batang berarti menghasilkan oksigen untuk 600 orang. Jika satu tabung oksigen harganya Rp1 juta, maka satu rumpun bambu bisa menghasilkan oksigen seharga Rp600 juta. Kalau menanam 10 rumpun berarti kita menyumbang enam miliar rupiah per hari," kata Jatmika.
Peresmian Ipal Istiqlal
Usai dari Cibinong, Menteri Siti Nurbaya meresmikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (23/6).
Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya inovasi pengelolaan limbah sebagai sumber daya guna ulang demi mengatasi problem ketersediaan air.
"Inovasi penyediaan sumber air baku telah menjadi perhatian penting. Alternatifnya yang bisa dilakukan ialah menggunakan daur ulang air limbah, khususnya air limbah perkotaan (municipal waste) sebagai salah satu sumber air baku untuk penyediaan air bersih," ujar Menteri Siti.
Selain membangun IPAL, KLHK juga membangun dan mengoperasikan sistem pemantauan kualitas air secara terus menerus dan online (ONLIMO) di Sungai Ciliwung yang terletak di depan Masjid Istiqlal.