Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyerahkan sepenuhnya proses seleksi calon pimpinannya kepada panitia seleksi (Pansel).
Namun KPK memberi peringatan agar pansel ekstra hati-hati dalam menyaring 192 orang capim yang lolos seleksi administratif. Jika tidak, posisi KPK terancam.
"Kita semua tentu berharap pansel ekstra hati-hati untuk melihat rekam jejak dari para calon yang sudah disaring dalam tahap administratif ini," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).
"Karena jika nanti proses seleksi itu tidak dilakukan secara hati hati, dan rekam jejak dari aspek integritas itu diabaikan, bukan tidak mungkin hasil dari panitia seleksi ini akan berkontribusi membuat KPK ke depan rusak atau lemah," imbuhnya.
Baca: Loloskan 192 Nama, Pansel KPK Diyakini Profesional
Akan tetapi, Febri menyatakan bahwa pihaknya percaya pansel capim KPK dapat menjaga integritas dalam bekerja.
Sebab menurutnya, pansel mengemban tugas langsung dari presiden, sehingga nama besar presiden ikut dibawa olehnya.
"Panitia seleksi ini ditugaskan oleh presiden secara khusus. Artinya apa? Yang dikerjakan oleh pansel ini adalah kewenangan kewenangan yang dimiliki presiden dan membawa nama besar presiden dalam melaksanakan tugas untuk menyaring sampai dengan 10 nama nanti yang diberikan oleh DPR," ungkap Febri.
KPK juga meminta pansel memperhatikan beberapa poin penting dalam menyaring capim KPK.
Pertama kepatuhan dan kebenaran pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKP) yang menjadi indikator utama pencegahan tindak pidana korupsi.
Kedua terkait rekam jejak para capim. Febri mengungkapkan bahwa para capim mesti bersih dari tindak pidana dan tindakan pelanggaran lainnya.
Dua tolok ukur ini, disebutkan Febri mesti dijalani oleh pansel. Bahkan KPK siap membantu pansel dalam hal melihat rekam jejak para capim KPK.
"Proses seleksi itu bisa menjadi salah satu pintu yang sangat terbuka bagi pihak pihak yang ingin melemahkan KPK untuk masuk disana. Nah saringannya itu menjadi poin yang paling krusial. Kami secara kelembagaan tentu mempercayai pansel akan bekerja semaksimal mungkin," tutur Febri.
"KPK akan membantu pantia seleksi jika nanti ada permintaan dari pansel dan daftar nama tersebut. Jadi bersikap juga dalam membantu rekam jejaknya," pungkasnya.