News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Kata Amien Rais, Konflik di Pilpres Itu Biasa, Jangan Dibesar-besarkan Seolah RI Bakal Pecah

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Amanat Nasional Amien Rais menggelar konferensi pers di kantor DPP PAN Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (15/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Amien Rais membacakan surat dari Prabowo Subianto terkait pertemuan Prabowo dengan Joko Widodo beberapa waktu lalu. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

Sodik menekankan partainya lebih condong berada di luar pemerintah, lantaran pemerintahan membutuhkan oposisi yang kuat dan loyal.

"Pimpinan kami juga sekaligus mengatakan bahwa kami diluar. Bekerja sama itu dalam pengertian yang lebih luas, artinya membangun bangsa, jangan diartikan bekerja sama itu dalam arti sempit kami masuk di kabinet," kata Sodik Mudjahid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Baca: Tanggapan Santai Hotman Paris saat Dilaporkan Pablo Benua Terkait Dugaan Pencemaran dan Fitnah

Baca: NasDem: Jaksa Agung Sudah Bekerja Baik, Kalau Tidak Memenuhi Pasti Sudah Diganti

Baca: Selain Amien Rais, Presiden PKS juga Dikirimi Surat oleh Prabowo Jelang Bertemu Jokowi, Ini Isinya

Baca: Polisi Pastikan Situasi Dekat Stasiun Manggarai Telah Kondusif Usai Terjadi Tawuran Warga

"Oposisi yang baik, kami bekerja sama bagi bangsa. Jangan semua ingin masuk di dalam, oposisi tidak kalah mulianya bagaimana mungkin tanpa oposisi itu pemerintah hanya akan satu sisi, jadi harus ada oposisi yang kuat dan loyal," imbuhnya.

Ia menambahkan kerja sama dalam membangun bangsa tak mesti bergabung ke dalam pemerintahan.

Namun juga bisa berkontribusi di luar pemerintahan.

"Bekerja sama MPR, DPR, di media, masyarakat dan tentu jangan khawatir dalam bidang dan syarat yang konstitusional. Kita juga harus membangun kepada rakyat, terutama kepada elit partai soal kerja sama membangun bangsa," katanya.

Pesan Jokowi untuk oposisi

Pidato Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, pada Minggu (14/7/2019) mendapat apresiasi dari sejumlah publik.

Pidato kemarin adalah pidato pertama kalinya setelah ditetapkan sebagai Presiden Terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dalam pidato tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa langkah yang akan ditempuh pemerintahan ke depan. Pada salah satu bagian pidatonya, mantan Wali Kota Solo itu juga menyampaikan pesan kepada kelompok yang memilih akan menjadi oposisi.

1. Jadi oposisi itu mulia

Dalam pidatonya, Jokowi menyebutkan, menjadi oposisi juga posisi yang mulia. Ia menyadari bahwa totalitas dalam mendukung seseorang dalam demokrasi adalah suatu hal yang wajar.

"Dalam demokrasi, mendukung mati-matian seorang kandidat itu boleh. Mendukung dengan militansi yang tinggi itu juga boleh. Menjadi oposisi itu juga sangat mulia. Silakan," kata Jokowi.

Baca: Fadli Zon Jelaskan Maksud Pertemuan Prabowo dengan Jokowi

Iriana Jokowi melakukan hal ini saat Jokowi berpidato sebagai presiden terpilih dalam acara Visi Indonesia. (tangkap layar KompasTV)

2. Jangan menjadi oposisi yang menimbulkan dendam

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini