News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa Pantai Selatan Jawa

Viral Potensi Gempa 8,8 SR dan Tsunami di Pantai Selatan Jawa, Begini Klarifikasi BMKG dan Faktanya

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral Potensi Gempa 8,8 SR dan Tsunami di Pantai Selatan Jawa, Begini Klarifikasi BMKG dan Faktanya

Apabila ingin mengetahui lebih jelas dapat menghubungi kontak center : 021-6546316 atau mengunjungi laman resmi BMKG, www.bmkg.go.id."

Unggahan tersebut telah di-retweet sebanyak 2.800 kali dan 2.100 likes per Selasa, (22/7/2019).

Sebanyak 89 respons warganet telah memenuhi kolom komentar siaran pers tersebut.

Sebelumnya, informasi soal potensi gempa besar mencapai 8,8 magnitudo di pantai selatan Jawa dan tsunami DI Yogyakarta yang bisa mencapai 20 meter sedang meresahkan warga.

Satu di antara penggunggah di Instagram, @Makassar_info, menyebut, informasi itu didasarkan pada kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko.

Dilansir Kompas.com, Widjo berkata, kajian mengenai potensi gempa di pantai selatan Jawa memang disampaikan BPPT dalam agenda Table Top Exercise (TTX) atau gladi ruang untuk rencana gladi lapang penanganan darurat tsunami.

Dalam kajian itu, wilayah Pantai Selatan (Pansela) Jawa-Bali berpotensi mengalami gempa megathrust dengan magnitudo 8,8.

Dengan magnitudo tersebut, ada potensi gelombang tsunami setinggi 20 meter dengan jarak rendaman 3-4 kilometer.

Gelombang ini bisa mencapai Pansela DI Yogyakarta dalam 30 menit.

1. Sudah dicatat sejarah

Dosen Teknik Geofisika, FTTM – ITB Zulfakriza Z menulis dalam artikel kolomnya untuk Kompas.com, 27 Januari 2018, beberapa setidaknya ada delapan kejadian gempa merusak Jawa yang tercatat dalam buku Indonesian’s Historical Earthquake publikasi Geoscience.

Gempa-gempa ini terjadi pada tahun 1699 (Jawa dan Sumatra), 1780 (Jawa Barat dan Sumatra), 1815 (Jawa, Bali dan Lombok), 1820 (Jawa dan Flores), 1834 (Jawa Barat), 1840 (Jawa Tengah dan Timur), 1847 (Jawa Barat dan Tengah) dan 1867 (Jawa dan Bali).

Untuk tsunami, Eko Yulianto selaku pelacak jejak tsunami purba dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berkata bahwa tidak ada catatan sejarah tentang tsunami besar di selatan Jawa.

Dilansir dari artikel Kompas.com, 15 Februari 2019; Eko berkata, yang tercatat hanya tahun 1800-an dan 1921, tetapi itu pun masih tergolong tsunami kecil.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini