News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Opal, Sinergi Pemerintah Atasi Stunting

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemerintah Kembangkan Obor Pangan Lestari.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah bersinergi mendorong program lintas Kementerian untuk mengatasi Stunting. Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 (situs depkes.go.id) menunjukkan prevalensi Balita stunting di Indonesia masih tinggi, yakni 29,6% di atas batasan yang ditetapkan WHO (20%).

Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.

Untuk mencegahnya, asupan makan makanan bergizi yang berasal dari buah dan sayur lokal penting dimulai sejak anak masih dalam kandungan. Kemudian diperlukan pula kecukupan gizi remaja perempuan agar ketika dia mengandung ketika dewasa tidak kekurangan gizi.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI menginisiasi sebuah program untuk mendorong pemenuhan kebutuhan pangan nasional pada skala terkecil rumah tangga dengan nama Obor Pangan Lestari, atau Opal.

Rektor Universitas Yarsi, Profesor Fasli Jalal menilai, program ini adalah bagian dari strategi pemerintah yang patut didukung. Terutama di wilayah rawan pangan.

Apalagi, program yang melibatkan kementerian dan lembaga lain ini juga bertujuan mencegah gejala stunting.

"Terus terang ini sinergi yang luar biasa karena dari semua sisi sudah tersentuh, termasuk dari sisi makro yang biasanya tergantung pada kondisi lokal. Nah harapan kita, selain dari jaminan mikro ada juga jaminan makro," kata Fasli, Senin (29/7).

Dia berharap, melalui Opal dan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) kawasan rentan pangan dapat teratasi dengan baik.

"Tentu kita berharap ketajaman Opal dan KRPL mampu menjawab masalah pangan yang ada di tengah-tenah masyarakat, serta menjamin kebutuhan mereka," katanya.

Senada dengan Fasli, Direktur Jenderal Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari juga mendukung upaya Kementan dalam mengatasi kerentanan pangan di sejumlah daerah.

Apalagi, program tersebut berkaitan langsung dengan penanganan stunting.

"Tentu kami sangat menyambut baik kerjasama ini untuk mendorong perubahan prilaku masyarakat, termasuk pentingnya ketahanan pangan di tingkat keluarga," katanya.

Menurut dia, penanganan stunting yang berkaitan dengan asupan pangan sangatlah penting untuk menghindari kondisi kronis, seperti penurunan tinggi badan dan penyusutan kesehatan dari rata-rata anak seusianya.

"Ini akan menjadi masalah besar bagi bangsa kita, kalau kemudian generasi ini terus menjadi sumber daya manusia yang akhirnya tidak kompetitif tidak produktif dan nanti secara ekonomi akan mempengaruhi pembangunan bangsa kita," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini