News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Menristekdikti Impor Rektor Asing Disebut Membahayakan Kedaulatan Dunia Pendidikan

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Praktisi & Akademisi Dosen Pascasarjana Universitas Mathla'ul Anwar (UNMA) Banten Suhardi Somomoeljono.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Pemerintah Indonesia melalui Menristekdikti yang akan menjalankan kebijakan impor rektor asing menunai pro dan kontra ramai di masyarakat.

Persoalannya yang paling prinsipal tidak ada UU satupun di Indonesia yang memperbolehkan orang asing menjadi rektor di suatu perguruan tinggi negeri.

Praktisi & Akademisi Dosen Pascasarjana Universitas Mathla'ul Anwar (UNMA) Banten Suhardi Somomoeljono mempertanyakan alasan Menristekdikti memberikan kewenangan perguruan tinggi negeri (PTN) dijabat oleh rektor yang berasal dari negara asing.

Apalagi dengan argumentasi yang begitu simpel agar supaya PTN Indonesia mampu menduduki ranking dunia sejajar dengan perguruan-perguruan tinggi di negara maju lainnya.

Baca: Polri Sebut Child Grooming Marak Terjadi Akibat Perkembangan Zaman

"Cara berpikir Menristekdikti tersebut dalam pandangan saya sangat membahayakan kedaulatan negara dalam perspektif nilai-nilai kebangsaan dalam pencapaian tujuan cita-cita negara proklamasi 1945," kata Suhardi saat dikonfirmasi, Sabtu (3/8/2019).

Menurutnya, rektor asing yang akan di impor dari negara-negara maju untuk menjadi rektor di PTN Tanah Air berpotensi menghancurkan karakter mahasiswa secara sistemik yang akan dibangun melakui model kurikulum dan silabus.

"Pemerintah nantinya dalam waktu singkat setelah rektor asing menduduki PTN Indonesia, misalnya berhasil masuk ranking dunia ke 10. Nah seluruh dunia nantinya akan mengalir deras memuji Indonesia setinggi langit dalam situasi dan kondisi seperti itu nantinya pemerintah akan lupa diri dan kebijakan-kebijakan dalam dunia pendidikan akan dapat dikendalikan secara mudah oleh negara-negara asing," katanya.

Dirinya khawatir Indonesia nantinya akan kehilangan kedaulatan atas dunia pendidikan sehingga hal tersebut pada akhirnya dapat menghancurkan sistem ketahanan dan pertahanan nasional dari perspektif nilai-nilai kebangsaan.

"Sebaiknya Menristekdikti segera diganti sebelum nantinya menyesal sebab jika benar-benar terjadi rektor asing, pendifikan tinggi di Tanah Air bukan tak mungkin dijadikan bancakan kepentingan negara-negara asing," ujarnya.

Baca: Pantai Manado Ramai, Wanita Selam Indonesia Siap Pecahkan 2 Rekor Dunia

Suhardi juga mengecam langkah Menristekdikti meniru Singapura yang gemar impor rektor asing.

"Jadi jangan sekali-kali dalam rangka membangun Indonesia terutama dari segi pembangunan sistem pendidikan, sistem hukum, pertahanan, keamanan dan hal-hal strategis lainnya meniru negara gurem yang kecil-kecil karena sudah pasti kulturnya sangat berbeda," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini