Alasan ketiga adalah alasan ideologis. Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB terbukti sangat setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
Cak Imin, menurut Yanuar, sangat memahami saat ini tengah terjadi gejolak ideologis dalam masyarakat Indonesia.
Negara, kata Yanuar, sedang menghadapi tantangan besar berupa menguatnya paham keagamaan yang bersifat fundamentalis, ekstrim dan diwarnai oleh potensi radikalisme dan terorisme yang terus merayap.
Cak Imin, tutur Yanuar, sangat menguasai perkembangan isu ini di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.
Perlu ada solusi yang kongkrit dan komprehensif untuk mengatasi soal penting ini.
“Cak Imin sangat paham apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi soal-soal ideologis ini. Pimpinan MPR harus mampu memberikan kontribusi nyata untuk mengatasi hal ini,” ujar Yanuar.
Alasan keempat adalah aspek kepemimpinan.
Cak Imin adalah tokoh muda yang memiliki pengalaman sangat lengkap dalam karir politiknya.
Yanuar mengatakan Cak Imin pernah menjadi pimpinan DPR termuda, menteri dan saat ini adalah Wakil Ketua MPR.
Sebagai Ketua Umum PKB, sosok ini terbukti mampu memimpin partai politiknya untuk meraih prestasi dalam setiap Pemilu.
Baca: Jokowi Ajak Menteri Kabinet Beserta Para Cucunya Bergoyang
Baca: Fakta Baru Misteri Kematian Mendadak Paskibraka Tangerang Selatan, Bantah Ada Kekerasan Fisik
Sebagai personal, Cak Imin tergolong politisi muda yang cerdas, trampil, percaya diri, komunikatif, terbuka, toleran dan humanis. Selera humornya yang tinggi membuat kegiatan politik di tangannya menjadi seni yang menarik dan riang gembira.
"Cak Imin terbiasa bekerja keras, mengutamakan kepentingan nasional dan bukan kepentingan pribadi serta golongan. Semua itu adalah bukti bahwa Cak Imin memiliki karakteristik sebagai negarawan," kata Yanuar.
Menurutnya, Cak Imin adalah figur yang paling cocok menjadi Ketua MPR mendatang.