TRIBUNNEWS.COM - Nama Si Jagur tak bisa lepas dari sejarah panjang ibukota Jakarta.
Ditempatkan di museum Fatahilah Jakarta, meriam ini memiliki cerita perjuangannya tersendiri.
Namun juga melekat kisah takhayul yang menempel di meriam khas abad 17 ini.
Si Jagur Cannon, dibangun oleh Portugis untuk mempertahankan posisi mereka di Malaka pada tahun 1600-an.
Kemudian dibawa ke Batavia oleh Belanda untuk mempertahankan Benteng Batavia.
Meriam itu terbuat dari 16 meriam kecil, dengan simbol kepalan di bagian bawah.
Simbol yang berarti keberuntungan oleh Portugis tetapi di Indonesia simbol itu terkait dengan hubungan seksual.
Karena kekuatan meriam dan lambangnya, orang-orang mulai percaya bahwa meriam ini memiliki kekuatan magis.