Apalagi umur Mbah Moen sudah 90 tahun lebih.
Dan, keinginan kiai yang dijadikan rujukan ulama Fiqih itu dikabulkan Allah SWT.
Di akhir tulisan, Gus Mus mengenang sosok Mbah Moen yang disebutnya sebagai tokoh pendamai yang menyukai perdamaian.
Baca: Foto Bersama Mbah Moen Saat Hari Bhayangkara Jadi Kenangan Terakhir Isteri Gus Dur
Baca: Mbah Moen Berpesan Ingin Dimakamkan di Mala Mekkah, Utara Masjidil Haram
Berikut tulisan lengkap Gus Mus yang dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram-nya:
"Mautul 'ãlim mautul 'ãlam :: Putera-putera Kiai Maemoen Zubeir --rahimahuLlãh-- sebenarnya ingin mencegah beliau berangkat haji tahun ini.
Tapi tidak berani matur.
Maka mereka minta tolong salah satu santri kinasih beliau yang kebetulan masih famili, mas Nawawi (Pemilik akun Facebook "Jambal roti").
Mas Nawawi dengan hati-hati matur menggunakan gaya bercerita. Menceritakan obrolan putera-putera beliau.
Belum sampai Mas Nawawi tuntas memberitahu apa yang mereka obrolkan, beliau sudah memotong.
"Mereka melarang aku berangkat haji ya?! Karepé déwé!" (Maunya sendiri).
Terus terang saat Mas Nawawi menceritakan hal itu, dalam hati aku sudah merasa ketir-ketir, tidak enak.
Bukan apa-apa; soalnya belakangan setiap ketemu, beliau hampir selalu ngendiko.
"Dongo kulo sakniki namung nyuwun husnul khãtimah, Lék. Umur kulo sampun langkung 90 tahun."
(Doa saya sekarang ini hanya memohon husnul khãtimah, Lék. Umur saya sudah 90 tahun lebih).