TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minggu (4/8/2019), separuh pulau Jawa gelap gulita.
Penyebabnya listrik PLN di Jakarta Jawa Barat dan Banten padam.
Penyebab padamnya listrik di 3 provinsi berpenduduk padat itu masih simpang siur.
Ada yang sebut karena faktor gangguan pada saluran udara transmisi tegangan ekstra tinggi.
Dan ada juga isu soal sabotase namun dibantah oleh PLN dan kepolisian.
Info terbaru penyebab listrik padam karena pohon sengon.
Baca: Listrik PLN Padam, ke Mana Menteri BUMN Rini Soemarno?
Baca: Jokowi Marah, Dua Menteri Ini Tak Mau Berkomentar Ditanya soal Listrik
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan ada pohon yang diduga melebihi batas ketinggian yang seharusnya.
Pohon tersebut diduga mengakibatkan lompatan listrik.
"Kerusakan, diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas ROW (right of way) sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ucapnya di Gedung Humas Mabes Polsi, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2019).
Oleh sebab itu, berdasarkan dugaan sementara polisi, listrik padam disebakan faktor alam dan teknis.
Lalu seperti apa pohon sengon?
Dikutip dari situs Fakultas Kehutanan IPB, Pohon Sengon (Paraserianthes falcataria) merupakan salah satu pionir pohon multipurpose tree species di Indonesia.
Pohon ini menjadi bahan yang sangat baik untuk industri karena kecepatan tumbuh yang baik, dapat hidup di berbagai kondisi tanah, serta bahan baku yang baik untuk industri panel kayu dan kayu lapis.
Pohon Sengon ini menjadi sangat penting dalam sistem pertanian agroforestri di beberapa wilayah di Indonesia.
Setelah pasokan kayu dari hutan alam mulai menurun, Sengon menjadi andalan bagi tetap berjalannya industri kayu di Indonesia.
Akhir-akhir ini pula pohon sengon telah berkembang pesat dengan penyebarannya di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Maluku.
Pohon ini dapat bertumbuh dengan sangat baik yang menghasilkan pohon yang kuat dan tegap.
Tingginya bahkan bisa mencapai 10 meter sehingga kerap mengganggu kabel aliran listrik yang ada di dekatnya.
Di Jawa Barat, dimana pertumbuhan Pohon Sengon ini sangat optimal, kayu ini dipakai untuk keperluan industri pulp dan kertas serta furniture.
Kayu ini juga sangat cocok untuk konstruksi ringan, seperti panel, furniture, dan keperluan desain interior. Kayu ini sangat baik untuk bahan industri veneer dan plywood (kayu lapis) dan sangat cocok untuk papan partikel dengan kerapatan rendah sampai sedang.
Dikutip dari Kontan, sangon merupakan salah satu pohon investasi.
Tren sengon mulai naik pada 1994. Setelah sempat tenggelam, permintaan sengon kembali naik.
Dibahas di medsos
Belakangan, beredar kabar kalau penyebab padamnya aliran listrik itu karena konsleting gara-gara pohon.
Beredar foto pohon sengon yang disebut-sebut penyebab listrik padam di setengah Pulau Jawa.
Dalam foto yang beredar, pohon sengon tersebut sangat tinggi dan puncaknya diduga dekat dengan kabel listrik.
Adapun tulisan yang disertakan dalam foto tersebut.
"Hasil investigasi gangguan pohon jaringan 500 kV Ungaran - Pemalang I Span 434-435," begitu bunyi tulisannya.
Foto pohon sengon itu juga ramai dibahas di Twitter.
Info hoaks
Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS tidak menjawab tegas mengenai penyebab blackout wilayah Jawa dan Bali karena pohon Sengon.
Menurutnya jaringan listrik yang mengalami gangguan memang sangat panjang dan melawati gunung, hutan, perkebunan, dan lain lain.
Karena itu bisa saja gangguang jaringan listrik disebabkan faktor alam.
"Itu memang bisa saja terjadi gangguan-gangguan dari sekitar, alam, dan sebagainya dan itu bisa terjadi. Itu yang alhamdullilah sudah kita bisa selesaikan," kata Haryanto di Kantor PLN Jakarta, Senin (5/8/2019) malam.
Haryanto tidak menjawab apakah gangguan alam yang dimaksud merupakan pohon.
Hal pasti menurutnya bahwa padamnya listrik terjadi akibat jaringan dari Unggaran ke Pemalang terputus.
Dua dari 4 sirkuit pada jaringan tersebut mengalami gangguan.
"Sekarang sudah kembali 4 sirkuit, dan sudah mengalirkan listrik dari timur ke barat," katanya.