News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mati Listrik di Ibu Kota dan Sekitarnya

Tiga Gangguan PLN Penyebab Padamnya Listrik di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Senin (5/8/2019) Pagi ini perjalanan KRL Commuter Line dan Kereta Api jarak jauh kembali normal setelah malam sebelumnya sempat terhenti karena dampak pemadaman listrik. (Warta Kota/Feri Setiawan)

PLTU Suralaya Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon, Banten, berkapasitas 3.400 Megawatt (MW), memasok 25 persen dari kebutuhan listrik Jawa, Madura dan Bali.

PLTU berbahan bakar batu bara, membutuhkan kurang lebih 32.000 ton barubara per hari.

Pembangunan PLTU Suralaya yang kini memiliki 7 unit digarap dalam empat tahap sejak tahun 1984.

Minggu (4/8/2019), satu unit sedang dilakukan overhaul atau pemeliharaan sehingga yang siap dioperasikan hanya enam unit.

Saat terjadi gangguan di Ungaran-Pemalang, semua unit pembangkit PLTU Suryalaya mati total, sehingga tidak bisa mengalirkan listrik ke penampung di wilayah barat.

"Saat kerusakan interkoneksi itu, kita otomatis stop, karena penampung suplai listriknya kan terganggu, akhirnya kita setop," kata Juru Bicara PT Indonesia Power Unit Pembangkit UP Suralaya, Asep Muhendar, Senin (5/8/2019).

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya mengoperasikan empat unit pembangkit untuk memulihkan jaringan listrik di Jabodetabek.

Masih ada tiga unit pembangkit lagi yang disiagakan untuk memulihkan jaringan listrik.

Baca: Polri Selidiki Kemungkinan Sabotase PLN

Di PLTU Suralaya, ada tujuh unit yang beroperasi, namun satu unit sedang dilakukan overhaul atau pemeliharaan sehingga yang siap dioperasikan hanya enam unit.

"Beroperasi empat unit dari tujuh unit, tapi yang satu lagi overhaul, yang standby enam. Awal bulan ini yang overhaul beroperasi," kata juru bicara PT Indonesia Power Unit Pembangkit UP Suralaya, Asep Muhendar, Senin (5/8/2019).

Asep mengatakan PLTU menyuplai listrik di Pulau Jawa, Madura, dan Bali. Kapasitasnya 3.400 megawatt (MW).

Saat terjadi gangguan di Ungaran-Pemalang, semua unit pembangkit mati total, sehingga tidak bisa mengalirkan listrik ke penampung di wilayah barat.

"Saat kerusakan interkoneksi itu, kita otomatis stop, karena penampung suplai listriknya kan terganggu, akhirnya kita setop," ujarnya.

Asep menjelaskan PLTU menyuplai listrik ke berbagai penampung yang diatur oleh pusat pengatur beban (P2B) di Depok, Jawa Barat.

Dari sana, setiap pembangkit diatur suplainya ke berbagai penampung.

"Sekarang pasokan itu kita nggak tahu kurang atau lebihnya, yang tahu P2B, kita cuma nunggu saja," ujarnya. (kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini