TRIBUNNEWS.COM, BALI - Prinsip Trisakti yang diajarkan oleh Bung Karno masih relevan dan justru penting untuk dipahami oleh para generasi muda milenial dalam menghadapi berbagai tantangan global dewasa ini.
Sementara PDI Perjuangan bisa menjadi kendaraan politik bagi generasi muda milenial dalam menghadapi berbagai tantangan di dunia.
Hal itu merupakan salah satu menjadi bahan diskusi 'demokrasi arus bawah' yang digelar disela Kongres V DPP PDI Perjuangan, di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (9/8/2019).
Diskusi itu berangkat dari pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang memotret tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial.
Baca: Sebut Thalia Dibisiki Sosok Ini Tabrak Sarwendah Tan Sampai Meninggal, Ruben Onsu: Kok Jadi ke Anak
Selain tantangan perekonomian, yang dihadapi juga adalah masalah lainnya seperti radikalisme.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu, yang menjadi pembicara, mengatakan hal tersebut menjadi salah satu alasan partainya melaksanakan Kongres V ini.
Para peserta mendiskusikan, merumuskan, serta merekomendasikan instrumen apa yang bisa dipakai oleh Pemerintahan Jokowi dalam menghadapi tantangan dimaksud.
Pada titik itu, prinsip Trisakti kemudian mengemuka dan sangat relevan untuk terus dipahami dan diwujudnyatakan oleh generasi milenial dalam menghadapi tantangan yang ada. Trisakti adalah kedaulatan politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Baca: 5 Lokasi Game PUBG yang Benar-benar Bisa Dikunjungi di Dunia Nyata
"Muncul gerakan ekstrim. Liberalisasi ekonomi yang tidak menciptakan keadilan. Indonesia yang ber-Trisakti ini relevan dalam menghadapi tantangan ini," kata Masinton.
Masinton menilai, sangat tak tepat bila ada suara yang menyebut Indonesia sebaiknya kembali ke era Orde Baru untuk bisa menjawab tantangan global yang aktual. Justru Trisakti adalah konsep yang masih bisa terus digunakan.
Lebih jauh, Masinton menilai partai politik sangat memiliki peranan dalam memperkuat kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan global. Dengan kekuatan seluruh elemennya, parpol bisa menjadi pemandu untuk mencapai kondisi terbaik dalam menghadapi segala tantangan yang ada.
Baca: Tersinggung Tawaran Membonceng Ditolak dan Dimaki, Rinto Habisi Kristina, Mayatnya Dibuang di Kebun
"PDI Perjuangan misalnua harus menjadi partai pelopor, menyiapkan kader-kader terbaik bangsa. Memperkuat ideologi dan program," ucap Masinton.
Sementara, Adian Napitupulu, mengatakan PDI Perjuangan adalah parpol yang sudah teruji dengan segala rekam jejaknya untuk bisa menjadi pemandu bagi generasi milenial dalam menghadapi tantangan jaman.
"Partai ini sudah teruji. Ditangkap, dipukuli. Partai ini lahir dari proses sejarah, bukan instan," kata Adian.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri menyatakan pihaknya menyadari perubahan, khususnya generasi yang diberi label milenial. Karenanya perlu ada formula untuk membuat para kaum ini, menyadari akan arti penting bangsa dan negara tersebut, sehingga mau terlibat membangun.
Baca: Kronologi Lengkap Kebakaran Toko Plastik di Cipayung, 3 Karyawan Tewas saat Cari Air di Kamar Mandi
"Boleh saja aksi (kalangan) milenial, tapi ada dasar-dasar yang namanya kebangsaan, yang tidak bisa ditinggalkan oleh mereka. Baik di Indonesia ataupun di dunia," kata Megawati.
Megawati menyebut masalah ke depan kian besar. Ia mencontohkan konflik yang terjadi di Timur Tengah, yang sampai sekarang belum selesai. Ketegangan pelan-pelan bermunculan, dan dimana ini harus diselesaikan generasi mendatang, dengan pemahaman yang tak salah arah.
Ia berharap para generasi muda mendatang bisa menyelesaikan hal ini.
Salah satunya, melalui partai politik yang menjadi kendaraan, khususnya bagi generasi muda.