News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pansel Akmil Harus Tabayun ke Enzo Zenz Allie Terkait Dugaan Gabung HTI

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen ketika Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berbincang dengan Enzo Zenz Allie. Video ini viral di media sosial.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pansel Akademi Militer (Akmil) harus meminta klarifikasi kepada Enzo Zenz Allie terkait isu radikalisme. Hal ini untuk meluruskan dugaan yang meluas di masyarakat.

"Bisa jadi benar di masa lampau kemudian ada komitmen memeperbaiki. Bisa jadi tidak benar, langkah-langkah yang dilakukan harus konfirmasi, klarifikasi atau tabayun," ujar Deputi Pembinaan Pemuda Kemenpora Asrorun Ni'am Soleh dalam diskusi bertajuk 'Enzo, Pemuda, dan Kemerdekaan' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).

Asrorun pun yakin pansel telah bekerja dengan baik. Jajaran TNI bekerja secara profesional dalam perekrutan taruna baru.

Baca: Cerita Jokowi 2 Kali Naik Mobil yang Dikemudikan Langsung PM Malaysia Mahathir Mohamad

"Saya tidak meragukan TNI, karena memiliki mekansime perekrutan dengan terukur, profesional dan terbuka. Anak-anak TNI yang ikut seleksi ada juga yang tidak lolos. Namun, anak-anak bukan dari TNI lolos karena memenuhi standar, termasuk Enzo," katanya.

Hal itu diamini oleh juru bicara Badan Intelejen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto. Menurutnya, ideologi seorang taruna tidak boleh cacat.

Taruna kata, Wawan, harus memegang teguh nasionalisme, patriotisme, Bhinneka Tunggal Ika, memegang teguh Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.

Baca: Belasan Tahun Tinggal di Filipina, Said Kembali ke Indonesia Bahas Kontribusi Diaspora untuk Bangsa

"Oleh karena itu, harus ada langkah-langkah yang mesti diambil oleh panitia seleksi dan di Akmil untuk melakukan verifikasi," pungkas Wawan.

Sebagaimana diketahui, Taruna Akmil Magelang bernama Enzo Zenz Allie tengah jadi berita dan perbincangan di masyarakat. Pertama, karena ia berdarah campuran Indonesia-Perancis. Kedua, karena ia dikaitkan dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini