TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Diaspora Indonesia, Dino Patti Djalal memberikan usulan kepada para komunitas diaspora Indonesia di berbagai negara dan pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata agar bisa menggenjot kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Ia terlebih dulu mengingatkan bahwa Indonesia pernah mendapat stigma terorisme yang berdampak pada enggannya wisatawan asing berkunjung. Namun kini stigma itu sudah tak lagi melekat dan justru beralih ke negara di bagian Amerika, Eropa serta negara maju lainnya.
Dino menangkap hal tersebut sebagai sebuah peluang bagi Indonesia.
Hal yang paling ia tekankan ialah terkait alasan mengapa wisatawan asing rela menyisihkan uang tabungan untuk pergi berlibur ke luar negaranya. Alasan dasarnya adalah karena mereka mau menikmati alam.
Baca: Tes Kepribadian: Otak Kanan atau Otak Kiri, Mana yang Lebih Mendominasi Kamu?
"Karena alam. Sesimpel itu. Mereka mau ke pantai, ke gunung, tracking atau apa, alam yang menjadi tujuan mereka dan itu harus semakin sering kita jual," ungkap Dino dalam acara The 5th Congress of Indonesian Diaspora di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
Menurutnya para stakeholder dan pihak terkait mesti realistis melihat ini sebagai peluang. Apalagi Indonesia punya kekayaan alam yang melimpah dibanding negara lain.
Tapi berdasarkan pengalamannya, ada beberapa tempat wisata alam yang memiliki keindahan tersebut, tapi tidak punya nama.
Sehingga menimbulkan kendala bagi mereka yang mau menelisik informasi lebih jauh terkait lokasi tersebut.
"Saya usul saya sering kali melihat pulaunya bagus, tapi nggak ada nama tempatnya. Itu dimana. Kalau kita mau pergi ke sana, dimana lokasinya," jelasnya.
Baca: Galih Ginanjar Manyun Saat Barbie Kumalasari Dikabarkan Dekat dengan Kriss Hatta
Selain usulan tadi, Dino juga menekankan pada mulai lunturnya promosi budaya Indonesia ke masyarakat mancanegara.
Sebab kini banyak negara lain mulai melirik wisata budaya di negaranya masing-masing.
Persaingan pada segmentasi ini membuat Indonesia harus bekerja ekstra untuk bisa terus bersaing menggoda turis asing datang berwisata.
Karena berdasarkan data kedatangan turis internasional di kawasan negara Asia Tenggara tahun 2018 versi Kementerian Pariwisata, Indonesia hanya menempati urutan keempat, di bawah Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Baca: Pernah Pacaran dengan Ruben Onsu, Vanessa Angel: Gue Diselingkuhin Sama Penyanyi Dangdut
Indonesia cuma memperoleh angka 15,8 juta, jauh di bawah Thailand 38,3 juta, Malaysia 25,8 juta, dan Singapura 18,5 juta.
"Cuma yang perlu kita awasi, salah satu dagangan kita kan budaya, baik budaya Indonesia bagus dan hebat. Tapi jangan lupa negara lain juga dagangannya sama. Jadi kita mulai agak luntur di sana karena saingannya berat," tutur Dino.