TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra pendiri Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) Sarjono Kartosuwiryo menghimbau kepada seluruh anggotanya untuk segera mengikuti jejaknya, berikrar sumpah setia Pancasila.
Menurutnya, masih ada 2 juta orang yang berstatus sebagai anggota atau pengikut dari Negara Islam Indonesia (NII).
Hal itu disampaikan Sarjono dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
"Saya tidak punya data resminya ada berapa, tapi saya memperkirakan masih ada dua juta. Nah oleh sebab itu, saya mengimbau kepada rekan-rekan untuk bersatu bersama membangun negara ini. Sebab negara ini kalau rusak bocor ya kita sendiri yang tenggelam," ungkapnya.
Baca: Ini Alasan Eks Anggota DI/TII, dan NII Ikrar Setia Pancasila
Sarjono juga mengaku memiliki sejumlah instrumen untuk mengajak 2 juta anggotanya untuk berikrar setia Pancasila.
Satu di antara upaya yang akan dilakukannya ialah mengunjungi anggotanya saat momen silaturahmi.
"Ya nanti kan kita ngobrol-ngobrol lebaran, kita ketemu ngobrol-ngobrol. Agustusan kita ketemu ngobrol-ngobrol, enak mana di hutan atau di sini (di kota)," ujarnya.
Ia mengungkapkam, dirinya akan menjadi contoh untuk 2 juta anggotanya terkait ikrar setia Pancasila.
Ia beralasan bahwa berikrar setia Pancasila harus dilakukan.
Pasalnya, DI/TII sudah lama tenggelam sejak dibubarkan pemerintahan tahun 1962.
Baca: PAN Usul Tambah Pimpinan MPR, Pengamat: Jangan Kepentingan Bagi-bagi Kursi
"Ya ini kan sudah dari (tahun) 62, sudah lama banget. 62 penghentian tembak menembak kembali ke pangkuan RI langsung ikrar setia," dia menambahkan.
Sebelumnya, Sarjono bersama sama 13 orang yang berasal dari unsur DI/TII, Negara Islam Indonesia (NII) dan Harokah Islam Indonesia membacakan ikrar setia pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tinggal Ika di Gedung Kemenko Polhukam.
Pembacaan ikrar tersebut disaksikan langsung oleh Menkopolhukam, Wiranto.