TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa buka-bukaan data terkait jumlah Taruna Calon Perwira yang telah dikeluarkan saat menjalani masa pendidikan di Akademi Militer sejak tahun 2014.
Hal itu diungkapkan Andika menyusul keputusannya untuk mempertahankan Taruna Akmil berdarah Perancis yang sempat viral karena diduga terpapar ideologi radikal dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia, Enzo Zenz Allie.
Andika membeberkan, berdasarkan data sejak 2014 terdapat 15 Taruna Akmil yang sudah dikeluarkan sebelum dilantik menjadi Perwira TNI Angkatan Darat.
Hal itu disampaikan Andika saat konferensi pers di Mabes TNI AD Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019).
Baca: Taruna Akmil Enzo Zenz Allie Akan Dipertahankan TNI AD, KSAD Mengaku Bakal Pasang Badan
"Contoh saya ambil data lima tahun terakhir. 2014 itu ada tiga orang Taruna Akmil yang kita drop alias kita keluarkan sebelum mereka dilantik menjadi perwira TNI AD. Ada yang di tahun kedua ada juga yang di tahun ketiga. Kemudian 2015 ada satu orang yang kami keluarkan. Tahun 2016 itu empat orang 2017 kebetulan tidak ada. Tahun 2018 ada lima orang dan tahun ini 2019 sudah ada dua orang yang kami keluarkan," kata Andika.
Andika menjelaskan, seluruh calon Perwira yang dikeluarkan sebelum dilantik tersebut dikeluarkan dengan sejumlah alasan.
"Itu semua dengan berbagai alasan. Ada yang karena kesehatannya. Ada yang tidak bisa mengikuti standard. Ada yang karena jasmaninya dan juga ada yang karena mental dan ideologinya," kata Andika.
Namun Andika menjelaskan, di antara mereka yang dikeluarkan sebelum dilantik paling banyak karena mentalnya.
"Dari yang sudah dikeluarkan sejak lima tahun terakhir itu lebih banyak mental. Jadi ada yang kesehatan, fisik, tapi mental banyak juga. Bervariasi, ada yang di tahun kedua dilakukan, ada yang di tahun keempat dan bahkan ketika mereka sudah dilantik. Jadi perwira pun tidak berhenti. Penilaian terus dilakukan. Dan sudah banyak contoh mereka yang terpaksa harus dipecat dari dinas aktif pun sudah banyak," kata Andika.
Baca: 2 Warga Negara Nigeria Diamankan Imigrasi Saat Berada di Tasikmalaya, Satu Kabur, Ini Kesalahannya
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa memutuskan TNI Angkatan Darat tetap mempertahankan Taruna Akmil berdarah Perancis yang sempat viral karena diduga terpapar ideologi radikal dari ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia, Enzo Zenz Allie.
Hal itu disampaikannya saat konferensi pers di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2019).
"Kami memutuskan, TNI Angkatan Darat memutuskan untuk mempertahankan Enzo Zenz Allie dan semua Taruna Akademi Militer yang kami terima beberapa waktu lalu sejumlah 364," tegas Andika.
Keputusan tersebut diambil Andika karena pihaknya telah memberikan penilaian tambahan khusus untuk Enzo dan beberapa Taruna lainnya secara acak terkait ideologi.
Baca: Saat Kunjungi Kupang, Ahok Blak-Blakan Apa yang Diperoleh Saat Berada di Tahanan Mako Brimob
"Kami tidak akan mengklaim bahwa alat ukur yang kami miliki itu sudah valid. Maka kami juga mengambil salah satu alternatif alat ukur yang memang selama ini sudah dikembangkan digunakan cukup lama, akurasi, validasinya bisa dipertanggungjawabkan karena sudah digunakan selama 8 tahun," kata Andika.