TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Usianya sudah menginjak 74 tahun dan rambut di balik topi hitamnya kebanyakan juga sudah memutih. Namun demikian, Subagio tetap cermat memperhatikan Paskibraka Nasional 2019 yang tengah berlatih di lapangan PP PON Cibubur, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Kadang dia memberikan instruksi khusus kepada para siswa sekolah menengah atas lintas provinsi yang mengikuti pendidikan dan latihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2019.
Sambil tetap berdiri posisi dua tangan di samping, Subagio melihat bendera latihan dibentangkan. Dari belakang kaus lengan panjang yang dikenakannya, terbaca tulisan Pelatih Paskibraka 2019.
"Saya di sini posisinya pembina. Kalau jadi pelatih itu saya mulai dari 1988 sampai 1989. Ya bisa dibilang di sini saya yang paling lama," kata Subagio kepada Tribun Network.
Langkah kakinya saat memberikan contoh kepada para Paskibraka juga tampak kokoh. Pensiunan TNI Angkatan Laut menekankan setiap anggota Paskibraka harus menanam kaki saat melangkah, tidak boleh menyeret.
Jika masih ada anggota Paskibraka yang melakukan hal itu, Subagio atau pelatih lain yang masih muda tidak segan memberikan teguran dan sanksi.
Baca: TRIBUNWIKI : Paskibraka, Mengenal Sejarah dan Tugas Pasukan Pengibar Bendera Pusaka
"Memang sudah dijatah seperti itu. Kita sudah ada persetujuan dengan adik-adik di sini. Kalau memang ada kesalahan, ya ada teguran dan sanksi," katanya.
Melalui pembelajaran yang tegas ala militer, Subagio mengungkap banyak tokoh bermunculan karena pernah terlibat sebagai Paskibraka. Dirinya pun menyebut beberapa nama yang diingatnya. Satu di antaranya adalah mantan kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
"Ada Pak Timur Pradopo. Beliau dulu adalah Paskibraka. Kemudian ada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi," katanya.
Baca: Paskibraka Nasional 2019 Gelar Gladi Kotor II di Istana Negara
Selain dua nama tersebut, Subagio juga menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai mantan anggota Paskibra. "Kalau Beliau seingat saya dulu pernah di Provinsi DI Yogyakarta," imbuh Subagio.
Masih ada banyak nama tokoh lagi yang sukses karena Paskibraka. Subagio tampak kesulitan mengingat siapa mereka, kecuali tiga nama di atas.
"Banyak yang jadi orang besar. Kebanyakan memang langsung meneruskan ke TNI atau ke Polri, tapi ada juga yang ternyata jadi pejabat di pemerintahan," katanya.
Melihat Paskibraka Nasional tahun 2019, Subagio menilai ini merupakan Paskibraka yang terbaik. Tanpa meminggirkan Paskibraka terdahulu, 68 anggota Paskibraka ini memiliki kondisi dan stamina yang mumpuni. Bahkan, dalam hitungan hari, Subagio tak menyangka bahwa kekompakan mereka sungguh brilian.
"Saya jadi yakin kalau di sekolah-sekolah itu ekstrakurikuler Paskibra jadi yang nomor satu. Melihat mereka, semangat saya jauh lebih muda dari umur saya," lanjutnya tertawa.
Dirinya pun berharap di usianya yang memang tak muda lagi, semua pengalaman dan ilmu soal Paskibraka bisa terus dia berikan kepada generasi muda.
Baca: Kisah Wisko Pralistra, Anak Sopir Truk yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka di Istana Negara
"Saya selalu siap selama negara membutuhkan saya, kapanpun dan di manapun," pungkas Subagio seraya mengepalkan tangan kanannya.