TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenengaraan dalam rangka menyambut peringatan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia (RI) di Kompleks Parlemen, Jumat (16/8/2019).
Beberapa poin disampaikan oleh Jokowi dalam agenda rutin tahunan yang disampaikan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan.
Berikut Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber beberapa poin yang disampaikan Jokowi dalam pidato tersebut.
1. Kinerja penegak hukum dan HAM jadi sorotan
Salah satu poin penting yang disampaikan dalam pidato kenegaraan yakni mengenai kinerja penegak hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) serta pemberantasan korupsi.
Baca: Presiden Jokowi 3 Kali Pidato di Sidang Tahunan MPR
Baca: Agus Rahardjo Tanggapi Pidato Jokowi Terkait Korupsi
"Ukuran kinerja para penegak hukum dan HAM juga harus diubah termasuk kinerja pemberantasan korupsi," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan 2019 yang dibacakannya pada Sidang Bersama DPD-DPR di Gedung DPR/MPR, Jumat (16/8/2019).
Jokowi menilai kriteria keberhasilan para penegak hukum dan pemberantasan korupsi bukan hanya diuukur dari seberapa banyak kasus yang diungkap.
Menurut Presiden ke-7 RI tersebut, terdapat hal-hal lain yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan.
"Harus juga diukur dari berapa potensi pelanggaran hukum dan pelanggaran HAM bisa dicegah, berapa potensi kerugian negara yang bisa diselamatkan. Ini perlu kita garis bawahi," kata dia.
2. Hadapi Keterbukaan dengan Waspada
Presiden Jokowi dalam pidatonya menegaskan tidak takut terhadap keterbukaan.
Menurutnya, cara-cara lama yang tidak kompetitif harus ditinggalkan dan diganti dengan strategi baru.
"Indonesia tidak takut terhadap keterbukaan. Kita hadapi keterbukaan dengan kewaspadaan."
Baca: Inilah Pidato Lengkap Jokowi Dalam Sidang Bersama DPD-DPR RI 2019
Baca: Tanggapi Soal B30, Mendag Bilang Sudah Disampaikan Presiden Jokowi di Pidato
"Dunia tidak semata sedang berubah tetapi sedang terdisrupsi. Di era disrupsi ini kemapanan bisa runtuh ketidakmungkinan bisa terjadi." ucap Jokowi.
Dalam pidato tersebut, Presiden juga menekankan perlunya Indonesia mewaspadai ancaman terhadap ideologi serta apapun yang mengancam kedaulatan bangsa.
"Kita harus waspada terhadap apapun yang mengancam kedaulatan kita."
"Indonesia tidak takut terhadap persaingan. Kita hadapi persaingan dengan kreativitas, inovasi, dan kecepatan yang kita miliki. Karena itu tidak ada pilihan lain, kita harus berubah." kata Jokowi.
3. Mewaspadai Bencana di Ring of Fire
Indonesia merupakan negara yang berada di lingkaran cincin api pasifik dan merupakan daerah yang sering mengalami gempa bumi serta letusan gunung berapi.
"Oleh sebab itu, Jokowi juga mengimbau kepada masyarakat untuk sadar dan waspada terhadap risiko serta meningkatkan mitigasi risiko bencana."
Baca: Pidato Kenegaraan Jokowi Menggambarkan Visi Kepemimpinan Jilid II
Baca: Pidato Jokowi yang Berapi-api, Tidak Seperti Biasanya
Jokowi menekankan perlunya memperkuat kapasitas dalam mengelola manajemen risiko menghadapi bencana yang tidak terduga.
"Pembangunan kita harus sensitif terhadap berbagai risiko. Infrastruktur harus disiapkan mendukung mitigasi risiko bencana" tutur Jokowi.
4. Jokowi Ingin Mobil Listrik Diproduksi Sendiri
Isu mobil listrik juga disinggung Jokowi dalam penyampaian pidato kenegaraan di sidang bersama DPD dan DPR RI.
Jokowi ingin pengembangan mobil listrik di Indonesia ditingkatkan, tak hanya penggunaannya, namun diharapkan juga dapat memproduksi mobil listrik sendiri.
"Kita sudah mulai membuka ruang pengembangan mobil listrik tapi kita ingin lebih dari itu, kita ingin membangun industri mobil listrik sendiri."
Jokowi juga mendorong pengusaha dan perusahaan BUMN untuk lebih berani menjadi pemain kelas dunia.
Baca: Pidato Kenegaraan Jokowi Menggambarkan Visi Kepemimpinan Jilid II
Baca: Pidato Jokowi yang Berapi-api, Tidak Seperti Biasanya
"Talenta talenta kita harus memiliki reputasi yang diperhitungkan di dunia internasional itu yang harus kita siapkan. Sekali lagi kita harus semakin ekspansif, from local to global." tandas Jokowi
5. Minta Izin Memindahkan Ibu Kota
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa pualau Kalimantan akan menjadi tempat Ibukota yang baru.
Dihadapan seluruh anggota Parlemen, Presiden Jokowi sempat meminta izin untuk memindahkan Ibu Kota ketika menyampaikan pidato kenegaraan.
"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak/Ibu anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden.
"Dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," imbuh Jokowi.
Namun mengenai persisnya di provinsi mana, Jokowi masih belum menyebutkan secara persis.
(Tribunnews.com/tio)