News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kurun Satu Minggu, Tiga Insiden Penyerangan Dialami Anggota Polisi, Penyerangan KKB Hingga Mapolsek

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Briptu Hedar Anggota Brimob yang gugur di Papua

TRIBUNNEWS.COM - Menjadi anggota Polisi merupakan hal yang membanggakan dan banyak diminati oleh sebagian besar masyarakat.

Namun dibalik itu semua terdapat risiko yang membayangi pekerjaan sebagai anggota kepolisian.

Dalam kurun waktu satu minggu dipertangan bulan Agustus ini, tiga kejadian penyerangan dialami oleh anggota kepolisian RI ketika bertugas.

Satu dari tiga penyerangan tersebut mengakibatkan gugurnya anggota kepolisian ketika bertugas.

Berikut tiga kasus penyerangan yang dialami anggota kepolisian dari tanggal 12 hingga 17 Agustus 2019, mulai dari gugurnya briptu Hedar, Polisi terbakar hingga yang terbaru penyerangan Mapolsek Wonokromo. 

1. Gugurnya Briptu Hedar

Brigadir (Pol) Anumerta Hedar gugur ketika sedang menyelidiki sejumlah perbuatan melawan hukum yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata ( KKB).

Briptu Hedar meninggal di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Papua pada Senin, (12/8/2019).

Mengutip dari Kompas.com, awalnya Hedar mendapatkan informasi mengenai dugaan intimidasi dan tindak pidana yang dilakukan kelompok KKB terhadap masyarakat di Kampung Usir.

Baca: Terungkap, Sebelum Ditangkap KKB, Brigadir Hedar Sempat Lakukan Misi Penyamaran di Wilayah Rawan

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

"(Hedar) mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa KKB sering mengintimidasi masyarakat di distrik tersebut."

"Selain mengintimidasi, juga ada beberapa tindak pidana yang dilakukan, baik penganiayaan, pengancaman, pemerkosaan maupun tindak kejahatan lainnya," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2019).

Ketika tiba di kampung tersebut, Briptu Hedar merencanakan untuk bertemu dengan rekannya, Brigadir (Pol) Kepala Alfonso Wakum untuk menggali informasi lebih dalam kasus di distrik tersebut.

Baca: Polisi Ditembaki KKB Saat Olah TKP Brigadir Hedar

Namun sesampai disana Brigadir Hedar justru disergap oleh sekelompok orang yang diduga sebagai KKB.

Polri telah mengidentifikasi pelaku penembakan Hedar.

Pelaku berinisial JM diduga kuat merupakan anggota KKB yang terafiliasi dengan salah seorang pimpinan berinisial G.

Pihaknya menduga aktivitas Hedar sudah dipantau KKB yang menguasai daerah tersebut.

"Tim gabungan TNI-Polri masih malakukan pengejaran. Wilayahnya cukup luas dan kondisi geografisnya cukup ekstrem di sana," ungkap Dedi.

Briptu Hedar Anggota Brimob yang gugur di Papua (Istimewa)

Baca: Soal Pembunuhan Briptu Hedar, Wapres JK: Apabila Diserang, Harus Kembali Membalas

2. Polisi Terbakar di Cianjur Jawa Barat

Empat anggota Polres Cianjur itu menjadi korban saat mengamankan aksi unjuk rasa di Pendopo Cianjur, Kamis (15/8/2019).

Keempat korban anggota kepolisian adalah Aiptu Erwin, Bripda FA Simbolon, Bripda Yudi Muslim dan Bripda Anif.

Keempat anggota Polri tersebut harus dirawat dirumah sakit karena mengalami luka bakar yang cukupo serius.

Salah satu korban, Aiptu Erwin mengalami luka bakar hingga 70 persen akibat insiden pelemparan bahan bakar ketika mengawal aksi demo di Cianjur Jawa Barat sehingga perlu penanganan yang cukup serius.

Aiptu Erwin sempat dipindahkan ke RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan untuk menjalani operasi dan penanganan yang intensif akibat luka yang dideritanya.

Baca: Kesaksian Siswa SMK Tolong Polisi Dibakar di Cianjur yang Terkapar Sendiri di Trotoar

Sementara Bripda FA Simbolon dan Bripda Yudi Muslim sempat dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, sedang Bripda Anif dirawat di RS Sartika Asih.

Kejadian yang dialami keempat anggota polisi tersebut mendapat perhatian dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

dalam kunjuangnya menjenguk Aiptu Erwin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan kenaikan pangkat menjadi perwira pertama Ipda.

Selain Aiptu Erwin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga menaikan pangkat Bripda Yudi Muslim, Bripda FA Simbolon, dan Bripda Anif jadi Briptu atau Brigadir Pangkat Satu.

Empat polisi terbakar saat aksi demo mahasiswa di Cianjur, kronologi hingga kondisi korban. (Instagram @cianjur_update via Tribun Jabar)

Baca: Prihatin Insiden Polisi Dibakar di Cianjur, Polri Diminta Tindak Tegas Pelaku

3. Penyerangan Mapolsek Wonokromo

Mapolsek Wonokromo, Surabaya mendapat penyerangan oleh seorang terduga teroris pada Sabtu (18/8/2019).

Satu polisi menjadi korban dalam penyerangan tersebut yakni Aiptu Agus Sumarsono.

Atas kejadian tersebut, Aiptu Agus sempat memperoleh penanganan medis di ruang ICU RS Vincentius a Paulo alias RKZ.

Diberitakan Surya.co.id, sekitar pukul 20.00 WIB, Iptu Agus akhirnya dipindah ke RS Bhayangkara untuk dilakukan penanganan intensif untuk mengobati luka seirus pada bagian kepala.

Setibanya Di RS Bahayangkara Tim Medis melakukan operasi terhadap Agus yang memakan waktu lima jam lamanya di ruang ICU RS Bhayangkara.

"Ada luka di kepala yang harus diselamatkan dengan operasi cepat dan selesai 01.00 WIB,"

"Yang bersangkutan sekarang sudah keluar dari ruang ICU artinya ini sudah clear dan sudah bisa berinteraksi kembali," ucap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Baca: Fakta Baru Penyerangan Polsek Wonokromo, Pelaku Belajar Aksi Terorisme dari Konten Media Sosial

Berdasarkan sebuah video CCTV pihak kepolisian Polda Jatim berhasil menggali kronologi kejadian.

Sebelum melakukan penyerangan kepada anggota polisi yang bertugas, pelaku terlebih dahulu berpura-pura membuat laporan.

"Di situ lengkap semua kita bisa tahu cara pelaju menyerang Aiptu Agus," ucap Kombes Pol Frans Barung Mangera di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Minggu (18/8/2019).

Awalnya IM duduk membelakangi CCTV dan menghadap meja utama Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Sementara itu petugas kepolisian, Aiptu Agus Sumarsono duduk yang berada disebarang meja untuk melayani IM yang sebelumnya mengaku datang untuk membuat laporan.

Keduanya terlibat sebuah percakapan, sebelum akhirnya IM mulai menyerang Aiptu Agus yang duduk didepannya menggunakan parang yang sebelumnya disimpan didalam tasnya.

Baca: Sebelum Jadi Korban Penyerangan di Mapolres Wonokromo, Aiptu Agus Video Call Anak dan Lihat Cucu

Sementara itu, sesaat setelah melakukan aksi penyerangan, anggota yang bertugas di Mapolsek Wonokromo langsung berhasil menangkap IM.

Aiptu Agus yang mendapat penyerangan tiba-tiba langsung berteriak meminta tolong kepada anggota lainnya.

Anggota lainnya langsung sigap datang menolong dan berhasil melumpuhkan IM.

Dari penangkapan tersebut, polisi menemukan beberapa barang bukti yang berada di dalam tas berupa senjata tajam, celurit, ketapel, air softgun dan lambang organisasi tertentu.

"Sajam, celurit, ada ketapel, ada anak ketapel, air soft gun, ada lambang tertentu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Polsek Wonokromo, Sabtu (18/7/2019) 

Rekaman CCTV detik-detik penyerangan Polsek Wonokromo Surabaya, Sabtu (17/8/2019). (bidik layar KompasTV)

(Tribunnews.com/tio/Kompas.com/Surya.co.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini