TRIBUNNEWS.COM -- Tak lama lagi pemerintahan Jokowi periode kedua bakal terbentuk. Tinggal hitungan hari, kabinet Jokowi jilid II yang di gadang-gadang bakal sarat dengan anak muda dan kaum profesional bakal diumumkan.
Janji Jokowi pun bakal dibuktikan untuk menggandeng aktifis 98 ke dalam susunan kabinetnya, seperti yang Jokowi ucapkan secara tegas dalam acara halal bilhalal dengan kelompok aktivis 98 beberapa waktu lalu , Jokowi dalam sambutannya sempat menyinggung dan berjanji dalam kabinetnya bakal ada aktifis 98 yang dianggap mampu dibidangnya untuk turun andil berkiprah di pemerintahannya 5 tahun ke depan.
Sebenarnya apa sih daya tarik aktifis 98 ini. Apa yang membuat Jokowi harus menggandeng setidaknya dua orang aktifis 98 untuk masuk ke gerbong kabinetnya.
Baca: Operasi Pembebasan Sandera KM Mina Sejati di Ambon, Personel TNI Terus Lakukan Negosiasi
Baca: Prediksi Skor PS Tira Persikabo vs PSS Liga 1 2019, Rahmad Darmawan Waspadai Militansi Super Elja
Baca: Prediksi Skor PS Tira Persikabo vs PSS Liga 1 2019, Rahmad Darmawan Waspadai Militansi Super Elja
Mengapa aktifis 98 dianggap penting untuk diikutsertakan?
DR. Kaharruddin Syah, SH,MH dari Universitas Muhammadiyah Palu Sulawesi Tengah memaparkan secara lugas seberapa pentingnya posisi aktifis 98 pada pemerintahan Jokowi periode kedua.
Berikut lima alasan yang mengharuskan Jokowi menggandeng aktifis 98 ke dalam Kabinet Kerja Jilid II :
Pertama : Aktivis 98 adalah yang paling berperan dalam melahirkan alam reformasi dan demokrasi yang sehat setelah selama 32 tahun di bawah kungkungan orde baru yang otoriter dan korup
Kedua : Aktivis 98 dalam sejarahnya sangat berani dan terdepan dalam mendukung mendukung reformasi dan anti korupsi. Semangat tanpa kompromi inilah yang sangat dibutuhkan oleh Jokowi untuk memperkuat jajaran kabinetnya kelak
Ketiga : Mantan aktivis 98 kini sudah berkecimpung di berbagai posisi baik di kancah bisnis dan juga politik dengan menduduki posisi kepala pemerintahan di daerah-daerah, anggota DPR, dan posisi komisaris di berbagai perusahaan BUMN di Tanah Air
Keempat : Dari sisi pengalaman dan usia serta semangat turut membangun bangsa, aktivis 98 tidak perlu diragukan lagi. Bahkan bisa dibilang Jokowi bisa memanfaatkan aktivis 98 sebagai garda terdepan untuk mengawal pembangunan pada periode kedua-nya.
Kelima : Proses kaderisasi yang mesti dilakukan oleh Jokowi di masa pemerintahannya yang kedua. Dimana setelah ini, bakal terjadi suksesi di pemerintahan mendatang untuk melanjutkan rencana pembangunan khususnya infrastruktur yang sedang berjalan. Dan ada beberapa nama aktivis 98 yang diusulkan menjadi menteri antara lain.
"Adian Napitupulu, Sayed Junaidi Rizaldi, Wahab Talaohu, dan Elli Salomo. Karena empat nama tersebut yang digadang gadangkan oleh aktivis angkatan 98 agar dipilih sebagai menteri oleh Jokowi sebab kursi Menteri untuk aktivis 98 jangan cuma satu kursi, pejuang reformasi ini di butuhkan dalam kabinet Jokowi itu juga untuk menguji komitmen Jokowi pada agenda reformasi, jangan sampai para penumpang gelap yang masuk dalam kabinet itu ,” tegas Kaharuddin Syah.
“Karena empat nama aktivis itu sudah memenuhi kriteria menjadi wakil angkatan 98 untuk duduk menjadi menteri di kabinet Jokowi mendatang. Rekam jejak perjuangan membela rakyat, Integritas, kemampuan memimpin dan jaringan kawan-kawan itu sudah teruji. Mereka bisa membantu Jokowi dalam menuntaskan agenda reformasi, terutama dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat,” ujar Kaharuddin Syah.