News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Soal Rusuh di Papua, Jokowi Direncanakan ke Papua, Prabowo Minta Kader Gerindra Tenangkan Situasi

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Papua dan Papua Barat berjalan dari Abepura menuju Kota Jayapura, untuk berunjuk rasa di kantor DPR Papua, dan kantor Gubernur Senin (19/8/2019). Mereka memprotes tindakan kekerasan dan rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. (TRIBUNNEWS/HO/B AMBARITA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyikapi kasus kerusuhan yang terjadi di Papua Barat, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar rapat konsolidasi bersama seluruh anggota Fraksi Gerindra DPR RI di Kertanegara, Jakarta, Senin (19/8/2019) malam kemarin.

Rapat konsolidasi ini menyikapi peristiwa di Papua Barat.

Juru bicara Prabowo, Dahnil A Simanjuntak menjelaskan Ketua Umum Gerindra menyampaikan sejumlah perintah kepada seluruh anggota Fraksi Gerindra untuk menyikapi peristiwa di Papua Barat.

"Prabowo menyampaikan perintah agar semua anggota DPR RI Gerindra tetap mengedepankan dialog, menenangkan dan mendamaikan semua pihak terkait dengan peristiwa di Papua Barat," ujar Dahnil Simanjuntak ketika dihubungi, Selasa (20/8/2019).

Baca: Penampakan Gedung DPRD Manokwari yang Hangus Dibakar Massa Kemarin

Prabowo Subianto (Rizal Bomantama/Tribunnews.com)

Selain itu Prabowo juga menerintahkan kadernya di DPR RI untuk melawan sikap rasialisme.

Dalam menyikapi peristiwa di Papua Barat, Prabowo mendorong kadernya menghadirkan keadilan hukum untuk semua.

"Dengan tetap mengedepankan kesatuan dan persatuan serta Nasionalisme," tegasnya.

Tanggapan Jokowi soal Papua

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada masyarakat yang ada di Papua dan Papua Barat untuk mengedepankan sikap memaafkan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi menyusul adanya kerusuhan di Manokwari dan Sorong, Papua Barat, yang disebabkan aksi protes massa atas dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.

"Pace, mace, mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan. Oleh sebab itu sebagai saudara sebangsa dan setanah air yang paling baik adalah saling memaafkan. Emosi itu boleh tapi memaafkan itu lebih baik, Sabar juga lebih baik," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/9/2019).

Jokowi pun memastikan pemerintah pusat akan terus memberikan perhatian kepada warga di tanah Bumi Cendrawasih dalam menciptakan kesejahteraan seluruh masyarakat.

"Yakinlah bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan pace, mace, mama-mama yang ada di Papua dan Papua Barat," tutur Jokowi.

Jokowi direncanakan ke Papua

Presiden Jokowi juga dikabarkan akan mengunjungi Provinsi Papua dalam waktu dekat.

Rencana kunjungan Jokowi ini diungkapkan oleh Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya.

Dikutip dari Kompas.com, kunjungan Presiden Jokowi ke Papua kali ini untuk menampung aspirasi, berdialog dan berdiskusi dengan masyarakat Papua.

"Mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita ajak Pak Presiden ke Papua lagi untuk berdialog, berdiskusi dengan masyarakat Papua," ujar Lenis usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Agenda utamnya adalah membahas mengenai dugaan persekusi dan tindakan rasial terhadap mahasiswa asal Papua di wilayah Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Selain itu, Lenis juga mengungkapkan bahwa kunjungan Jokowi kali ini juga untuk menampung aspirasi terkait periode pemerintahan yang baru.

"Mungkin harapan-harapan apa saja yang masyarakat Papua pikirkan, kami akan minta langsung kepada Presiden. Mudah-mudahan minggu depan atau bulan ini lah. Supaya Presiden ke Papua dan ketemu langsung dengan masyarakat Papua dan Papua Barat," ujar Lenis.

Baca: Setelah Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Surabaya dan Malang Turut Minta Maaf Atas Kerusuhan di Papua

Baca: Ketua DPD RI Minta Semua Pihak Tidak Pertajam Kerusuhan di Papua

Saat ini, kegiatan masyarakat di Jayapura, Papua sudah berjalan normal pasca kerusuhan di Papua kemarin.

Pemicu Kerusuhan

Ketua DPRD Papua Barat Peter Kondjol menyebutkan bahwa kerusuhan di Papua disebabkan kemarahan massa atas aksi dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.

Kerusuhan terjadi di Manokwari hingga memicu pembakaran gedung DPRD Papua Barat, Senin (19/8/2019).

Sementara itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, ada pihak yang sengaja menginginkan terjadi kerusuhan di Papua.

Mereka menyebar hoaks foto mahasiswa yang tewas disebabkan kejadian di Jawa Timur.

"Ada yang punya kepentingan tertentu dengan menyebar foto hoaks tentang mahasiswa Papua yang tewas di Jawa Timur," katanya saat mengunjungi korban serangan terduga teroris di RS Bhayangkara Polda Jatim, Senin (19/8/2019).

Aksi kerusuhan di Manokwari, kata Tito, berawal dari peristiwa kecil di Malang dan Surabaya.

Kapolri, Jenderal Tito Karnavian bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi Aiptu Agus Sumarsono, anggota Polsek Wonokromo korban serangan terduga teroris di RS Bhayangkara Polda Jatim, Senin (19/8). Dalam kesempatan itu, kapolri juga memberi keterangan pers terkait kerushuan di Manokwari, Papua. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Ada ungkapan yang dianggap merendahkan masyarakat Papua.

"Tapi itu sudah dilokalisir, lalu muncul hoaks yang sengaja disebarkan untuk kepentingan tertentu," ujarnya.

Tito berharap warga Papua tidak mudah terpancing dengan berita hoaks yang tidak jelas sumbernya.

Kepada warga di luar Papua, dia berharap bisa menjalin komunikasi dan persaudaraan yang baik dengan warga Papua.

"Warga Papua adalah saudara kita sendiri, jangan mudah diadu domba dengan informasi yang tidak jelas sumbernya," kata Tito.

Aksi kerusuhan di Manokwari, Papua Barat pecah sejak Senin Pagi. Massa disebut membakar gedung DPRD dan sejumlah kantor instansi lainnya.

Kerusuhan dipicu kejadian di Surabaya dan Malang yang disebut telah menghina warga Papua. (Kompas.com/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini