Penajam Paser Utara, Bakal Ibu Kota Baru, Harus Naik Speedboat hingga Kapal Ferry dari Balikpapan
TRIBUNNEWS.COM - Lokasi pemindahan ibu kota baru Indonesia telah ditentukan pemerintah, yakni di sebagian Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pengumuman lokasi ibu kota baru ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (26/8/2019) kemarin.
Menilik lokasi di Kalimantan, ternyata terdapat kabupaten yang terpisahkan Teluk Balikpapan.
Balikpapan dan Penajam adalah kota dan kabupaten di wilayah Kalimantan Timur yang berdekatan, tapi terpisahkan Teluk Balikpapan.
Mengutip TribunKaltim, selama ini masyarakat yang ingin menuju Penajam Paser Utara dari Balikpapan dapat menggunakan tiga transportasi laut, yaitu sebagai berikut:
1. Kapal Feri
Kapal feri merupakan angkutan laut yang digunakan masyarakat kendaraan roda dua, roda empat, maupun truk.
Kapal feri yang melayani selama 24 jam ini, cukup aman untuk berangkat ke Balikpapan maupun ke Penajam Paser Utara.
Waktu tempuh melalui kapal feri cukup lama, yaitu sekitar 2 sampai 3 jam.
Bukan hanya itu, biaya yang dikeluarkan juga cukup mahal, untuk sepeda motor sekitar Rp 35 ribu, sementara untuk kendaraan mobil tergantung besarnya.
Harga tiket termurah untuk mobil sekitar Rp 300 ribu, bila pergi pulang total biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 600 ribu.
Tak hanya itu, untuk menuju Kota Balikpapan di pusat kota juga cukup jauh, karena harus turun di Pelabuhan Kariangau, Balikpapan.
2. Kapal Klotok
Kapal klotok atau kapal kayu ini merupakan transportasi alternatif bagi masyarakat yang ingin berpergian ke Balikpapan menuju Penajam Paser Utara atau sebaliknya.
Menggunakan kapal klotok, waktu tempuh sekitar 20 sampai 25 menit melalui Pelabuhan Kampung Baru dan Pelabuhan Penajam.
Untuk biaya, setiap orang dikenakan harga Rp 10 ribu sementara untuk sepeda motor Rp 35 ribu.
Selama ini, warga banyak memilih untuk naik kapal klotok karena selain murah juga aman dan langsung di Pelabuhan Kampung Baru Balikpapan.
3. Speedboat
Naik speedboat bagi sebagian masyarakat juga menjadi alternatif, apalagi yang ingin cepat sampai di Balikpapan maupun Penajam.
Melalui pelabuhan Penajam dan Kampung Baru, Balikpapan, waktu tempuh untuk speed boat ini tak lama, hanya sekitar 5 sampai 10 menit.
Namun untuk biaya bervariasi, karena bila membeli tiket harga dipatok sekitar Rp 15 ribu.
Sementara mengendarai langsung sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu.
Beda lagi bila dicarter bisa mencapai Rp 100 ribu lebih.
Selain bisa melalui Pelabuhan Kampung Baru, warga juga bisa melalui Pelabuhan Chevron Balikpapan.
Untuk Pelabuhan Chevron Balikpapan ini langsung turun di daerah Semayang yang termasuk pusat kota Balikpapan.
Biasanya melalui Pelabuhan Chevron Balikpapan harus mencarter speedboat seharga sekitar Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu.
Alternatif lain adalah menunggu spee boat dari Penajam Paser Utara yang mengantar penumpang ke Pelabuhan Chevron.
Karena biasanya hanya membayar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu /orang.
4. Jalan Silkar KM 38 Samboja
Selain bisa melalui transportasi laut, masyarakat juga memiliki alternatif lain bila ingin ke Balikpapan maupun Penajam.
Masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi bisa melalui jalan Silkar-KM 38 Samboja, Kukar.
Baca: Ibukota Pindah di Kalimantan Timur, 9 Meme #IbuKotaBaru Indonesia Ini Trending Twitter
Baca: Apa Nama Ibu Kota RI yang Baru Diumumkan Jokowi? Ini Kata Kepala Bappenas
Namun jarak tempuh cukup jauh dan butuh waktu 2-3 jam jika kondisi jalan bagus.
Apabila kondisi jalan rusak, maka membutuhkan waktu hingga 4 jam baru bisa masuk Balikpapan.
Selain itu, melalui jalan ini juga harus ektra hati-hati karena kondisi jalan banyak mengalami kerusakan dan dilalui banyak mobil besar, seperti truk maupun trailer yang mengangkut alat berat.
Memang melalui jalan ini tidak perlu membayar alias gratis, tapi butuh biaya ekstra, terutama untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).
5. Rencana Pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan
Rencana pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Kota Balikpapan jelas akan memberikan dampak positif untuk kedua daerah, bahkan untuk Pulau Kalimantan.
Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan daerah perlintasan baik dari Balikpapan menuju Kabupaten Paser, bahkan menuju Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Jembatan dengan panjangan 7,35 kilometer tersebut akan dibangun PT Tol Teluk Balikpapan dan saat ini sudah masuk dalam tahap Prakualifikasi di Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Bahkan minat perusahaan untuk mengikuti lelang ini cukup tinggi, terbukti ada dua perusahaan asal China yang juga mengikuti prakualifikasi.
Pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan, jelas akan memberikan dampak positif terutama untuk akses menuju Balikpapan maupun sebaliknya ke Penajam.
Selama ini, warga yang ingin ke Balikpapan maupun sebaliknya termasuk ke Samarinda memiliki sejumlah alternatif baik darat maupun angkutan laut termasuk Kapal Feri.
Baca: Desa Wisata Mentawir, Eksistensi Bekantan Pesona Mangrove dan Pesut Teluk Balikpapan
Baca: Digagas Sejak 2003, Kini Tiga Perusahaan Asal China Ingin Bangun Jembatan Tol Teluk Balikpapan
Namun yang jarak tempuh maupun waktu tempuh yang diperlukan cukup lama dibandingkan dengan menggunakan Jembatan Tol Teluk Balikpapan.
Jalan Tol Balikpapan-Penajam Paser Utara merupakan jembatan tol pertama di Pulau Kalimantan yang dibangun sepanjang 7,35 Km dengan perkiraan biaya investasi sebesar Rp 15,53 triliun.
Jalan tol ini akan dilengkapi dengan lajur motor sehingga akan menjadi jalan tol ketiga yang dapat dilalui oleh motor di Indonesia.
Jalan tol yang ditargetkan akan dibangun pada tahun 2021 ini diharapkan dapat memperlancar lalu lintas orang maupun barang.
Selama ini, masyarakat yang ingin ke Balikpapan maupun ke Penajam harus melalui transportasi darat maupun laut.
6. Profil Kabupaten Penajam Paser Utara
Secara administratif, Kabupaten Penajam Paser Utara terletak Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di antara Kabupaten Pasir, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Kota Balikpapan.
Mengutip Kompas.com, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik tahun 2018, Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati Abdul Gafur Mas’ud ini memiliki wilayah seluas 3.333,06 kilometer persegi, terdiri dari 3.060,82 km persegi wilayah daratan, dan 272,24 km persegi wilayah lautan.
Kabupaten ini terdiri dari 4 kecamatan yakni Babulu, Waru, Penajam, dan Sepaku.
Baca: 4 Kecamatan di Penajam Paser Utara yang Diajukan Sebagai Lokasi Ibu Kota Negara yang Baru
Baca: Pindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur, Jokowi: Beban Jakarta Saat Ini Sudah Terlalu Berat
Jumlah penduduknya sebanyak 157.711 jiwa, dengan dominasi penduduk laki-laki sejumlah 82.431 jiwa.
Mayoritas dari penduduknya beragama Islam, sebagian yang lain adalah Katolik dan Kristen.
Mereka bekerja di berbagai bidang, seperti pertanian, konstruksi, dan perdagangan.
Untuk kondisi infrastruktur jalan sebagai pendukung transportasi darat di sana, berdasarkan data BPS tahun 2017 sebagian besar masih berupa kerikil.
Sementara jalan yang berupa aspal jumlahnya lebih sedikit.
(Tribunnews.com/Sinatrya/TribunKaltim/Kompas.com)