News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Rusuh di Deiyai Papua: Aparat Ditembaki Hingga Aksi Masa Dikoordinir Komite Nasional Papua Barat

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kontak Senjata di Papua

Menurut Kapolda, situasi malam ini sudah aman dan  semua korban audah di evakuasi ke Enarotali ibukota Paniai.

Dikoordinir Komite Nasional Papua Barat

Ikatan Mahasiswa Se-Tanah Papua-Jawa Barat, Aliansi Mahasiswa Papua, dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua menggelar unjuk rasa menyikapi isu yang berkembang pasca-terjadinya dugaan tindakan rasis di Jawa Timur, di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/8/2019). Dalam aksi tersebut, mereka menyuarakan 18 poin tuntutan, satu di antara tuntutannya adalah mengutuk pelaku pengepungan asrama Kamasan Papua di Surabaya dan penyerangan aksi damai di Malang serta tangkap dan adili aktor intelektual pengepungan dan penyerangan tersebut. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Unjuk Rasa ribuan massa yang awalnya berjalan damai namun berujung brutal hingga menewaskan 1 anggota TNI dan melukai anggota TNI dan Polri lainnya, di Halaman Kantor Bupati Paniai, Rabu 28/8/28/2019) dikoordinir oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) organisasi yang kerap menyerukan secara keras kemerdekaan Papua.

Hal itu diungkapkan Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Eko Daryanto.

Baca: Moeldoko Sebut Gugurnya Satu TNI di Papua Akibat Provokator

“Aksi unjuk rasa oleh masyarakat Kabupaten Deiyai sekitar 100 orang terkait isu Rasisme dan Intimidasi terhadap Mahasiswa Papua di Malang & Surabaya dengan koordinator Stevanus Pigai (Ketua KNPB wilayah Kabupaten Deiyai/Koordinator Lapangan),” ujar Kapendam.

Tak berapa lama jumlah massa terus bertambah datang dari beberapa wilayah.

“Satu jam setelah ratisan massa berkumpul di Halaman Kantor Bupati Paniai, seribuan massa kemudian bergabung
dengan membawa senjata tradisional panah, parang dan batu,” paparnya.

Massa yang sudah bergabung di Kantor Bupati Deiyai kemudian melakukan aksi anarkhis dengan melakukan pelemparan kearah Aparat keamanan dan Kantor Bupati.

“Kondisi massa semakin tidak terkendali dan anarkhis dengan melakukan penyerangan terhadap kendaraan dan Aparat keaman TNI yang sedang mengamankan aksi, dengan menggunakan panah dan parang, serta terdengar tembakan dari arah massa,” ucapnya.

Aparat keamanan berusaha untuk meredam dan menghentikan aksi massa tetapi massa semakin brutal dan membabi buta.

“Aksi anarkhis dan brutal massa mengakibatkan 1 orang TNI meninggal dunia dan 5 org luka-luka, TNI (3 orang) dan Polri (4 orang) akibat senjata panah dan parang. Korban pihak massa 2 orang akibat terkena tembakan di kaki (meninggal di RS) dan terkena panah,” jelasnya.

Baca: Foto-foto Anggota Polisi jadi Korban Kontak Senjata di Papua

Adapun langkah Kodam XVII/Cenderawasih adalah langsung mengevakuasi korban ke RS Paniai untuk mendapatkan pertolongan medis dan mengevakuasi korban meninggal dunia ke Nabire serta melakukan koordinasi dengan Polda Papua untuk langkah pengamanan selanjutnya.

“Situasi Kabupaten Deiyai terkendali dan kondusif. Aparat keamanan TNI/POLRI saat ini masih melaksanakan pengamanan dilokasi dan fasilitas umum untuk mengendalikan situasi,”jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini