TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menuai protes terhadap seniornya Hamdan Zoelva, yang merupakan salah satu dari anggota presidium Majelis Nasional Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI).
Info yang beredar Hamdan Zoelva telah meminta agar Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menolak kongres yang akan dilakukan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) tahun 2020.
Padahal hasil putusan pleno PB HMI ke-2 di Pulau Seribu, Jakarta, yang dihadiri oleh para Ketua Umum Badko Se-Indonesia menyepakati pelaksanaan Kongres di Palembang.
"Kami kader HMI merasa aneh sebesar itukah Intervensi Alumni terhadap adik-adiknya? Atau mungkin kanda Zoelva dihasut oleh orang yang tidak suka dengan HMI tanpa mepelajari perkara dan sesuai dengan mekanisme organisasi HMI," sesal Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel Bambang Irawan dalam keterangannya, Sabtu (31/8/2019).
Baca: Palembang Diputuskan Jadi Tuan Rumah Kongres XXXI PB HMI Tahun 2020
Bambang pun mempertanyakan alasan Hamdan Zoelva yang terkesan mencoba menggagalkan Kongres HMI di Palembang, tanpa penjelasan kepada seluruh kader HMI.
"Maka kami kader HMI akan mendesak Korp Alumni HMI dan meminta penjelasan serta klarifikasi dari kanda Hamdan Zoelva atas persoalan yg terjadi. Kita akan bergerak kembali menunggu selesainya Rakornas Ke-2 MN KAHMI di Balikpapan," tegasnya.
Sejumlah kader HMI protes atas intervensi Majelis Nasional KAHMI Hamdan Zoelva melalui spanduk yang bertuliskan "Kota Palembang Tuan Rumah Kongres HMI Ke XXXI, KAHMI harus panggil Kanda Hamddan Zoelva untuk mempertanyakan niat menggagalkan Kongres”.