TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenang kembali sang ibunda Siti Habibah sesaat setelah almarhumah dimakamkan di TPU (Tempat Pemakaman Umum) Tanah Kusir di Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2019).
“Ibunda lahir di Pondok Pesantren Tremas, Pacitan, 87 tahun lalu di mana saya juga dilahirkan. Setelah 38 tahun tinggal di sana beliau hijrah ke Blitar dan tinggal di sana selama 38 tahun. Dan sejak tahun 2007 atau 12 tahun almarhumah tinggal di Cikeas, Bogor sampai akhir hayatnya,” ujar SBY saat memberikan sambutan.
Sebagai anak satu-satunya, SBY mengenang ibunda sebagai sosok religius, bersahaja, keras dalam prinsip, kuat menjalani cobaan, tantangan kehidupan serta kuat dalam tirakat dan ikhtiar.
Baca: Kecelakaan Mobil hingga Cedera di Dada, Ihsan Tarore Ungkap Kronologi Kejadian
“Hal tersebut ia pegang sepanjang hidupnya. Saya merasakan tekad perjuangan mereka memberi semangat dan inspirasi bagi saya dan cucu-cucu beliau,” imbuh SBY.
Di akhir sambutanya SBY mendoakan sang ibunda agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya bersama almarhumah Ani Yudhoyoni, istri SBY yang terlebih dahulu wafat.
Saat menyebut nama Ani Yudhoyono terdengar jelas suara SBY dalam pengeras suara bergetar dan menahan tangis.
“Semoga dipertemukan, dengan istri tercinta almarhumah Ani Yudhoyono. Dan semoga kelak dipertemukan dengan kami semua di taman surga Allah. Terima kasih,” pungkas SBY lirih.
Almarhumah Siti Habibah diketahui meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Cibubur pada Jumat (30/8/2019) pukul 19.23 WIB.
Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla pagi ini melayat ke rumah duka di Puri Cikeas, Bogor.