News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

‎12 Kali Kunjungi Papua, Jokowi Heran Pedekatan yang Diharapkan Beda dengan Pelaksanaan di Lapangan

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bertemu dengan lebih dari 35 orang pemimpin redaksi media massa, berasal dari media online, koran, televisi, dan radio di Istana Negara, Selasa (3/8/2019) siang. HO/Biro Pers Kepresidenan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi mengaku heran dengan terusiknya keamanan di Papua.

Terlebih dengan adanya kerusuhan beruntun di Papua Barat pada Senin, 19 Agustus 2019 di Manokwari dan Sorong, kemudian berlanjut di Fakfak pada 21 Agustus 2019.

Gejolak massa pun kemudian merembet ke Deiyai, PapuaRabu (28/8/2019) dan 29 Agustus 2019 di Jayapura, Papua.

Baca: Menkominfo: Besok Akses Internet di Papua dan Papua Barat Dibuka Secara Bertahap

Jokowi mengaku masyarakat Papua masih sangat percaya dengan pendekatan yang dilakukan dirinya selama ini.

"Sebenanya trust ada. Buktinya, 99 persen (hasil Piplres 2019, suara Jokowi-Ma'ruf 99,66 persen di Papua, Red) itu muncul. Namun karena ada satu itu (kerusuhan, Red), maka semua proses panjang itu jadi hilang," kata Jokowi saat berdialog dengan para pemimpin redaksi di istana negara, Selasa (3/9/2019) siang. 

Saat berdialog dan mendengar pertanyaan dari para pemimpin redaksi, Jokowi mengatakan dirinya menangkap ada persepsi berbeda di masyarakat.

"Saya menangkap ada persepsi di masyarakat, antara Jokowi dan Jakarta ada perbedaan. Jadi ada kesan yang saya tangkap, pendekatan Jokowi dengan pendekatan Jakarta, berbeda," katanya.

Tribun mencatat, Jokowi sampai tiga kali menyebut adanya persepsi yang berbeda di masayarakat tersebut.

"Pelaksanaan di lapangan kadang berbeda dengan apa yang saya tafsir dan inginkan. Jadi yang saya tangkap, di masyarakat ada persepsi, pendekatan Jokowi dengan pendekatan Jakarta, berbeda. Ini yang ingin saya sambung," kata Jokowi.

Baca: Politikus PAN Asal Papua: Saya Minta Tidak Perlu Lagi Blokir Jaringan Internet

Namun dia tidak menjelaskan detail, apa maksud perbedaan antara pendekatan yang dia lakukan dengan 'Jakarta'.

Dia juga tidak mengurai 'Jakarta' yang dimaksud, apakah merujuk pada satu institusi atau lembaga.

Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengungkap pentingnya pendekatan dialog dalam menyelesaikan berbagai permasalah di Papua.

Ia menyebut dirinya kerap bertemu langsung dengan masyarakat, tokoh adat, dan pemuka masyarakat di Papua 

Saat berkunjung ke lapangan, Jokowi mengaku lebih senang langsung bertemu dengan rakyat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini