"Saya tahu persis kalau soal ketulusan hati memberi diri buat rakyat, saya yang masih seumur jagung ini boleh diadu dengan yang senior," ujarnya.
Terpilihnya menjadi anggota DPR menurut Hillary membuktikan bahwa masyarakat Indonesia menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika.
Masyarakat tidak menilai latar belakang kesukuan atau ras dalam memilih wakilnya di DPR RI.
Oleh karena itu ia bertekad tidak akan menyia-nyiakan amanah dari masyarakat tersebut.
"Karena tidak bisa dipungkiri, melihat latar belakang, saya baru berusia 23 tahun, paling muda, saya seorang perempuan dan dari kaum minoritas Nasrani, suku Minahasa, masih ada darah keturunan Tiong Hoa, dan dibesarkan di daerah terpencil perbatasan ujung Indonesia di Kabupaten Talaud, dan kenyataan ini harusnya jadi tantangan tersendiri buat saya," ungkapnya.
Hillary mengaku bersyukur terpilih menjadi anggota DPR RI.
Cita-citanya menjadi politisi dapat terkabul. Menurutnya perjuangan untuk meyakinkan masyarakat agar memilihnya menjadi anggota DPR tidaklah mudah.
"Tidak mungkin masyarakat tergerak memilih saya tanpa campur tangan Tuhan. Saya memahami bahwa ini adalah tanggung jawab besar, saya harus mempertanggungjawabkannya di hadapan seluruh rakyat Indonesia," tegasnya. (tribun network/fik/wly)