News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BJ Habibie Meninggal Dunia

Jokowi dan Putra Habibie : Almarhum BJ Habibie Banyak Tinggalkan Jasa untuk Bangsa Indonesia

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie saat hendak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019) siang.

TRIBUNNEWS.COM - Jenazah presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie telah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2019).

Setelah sebelumnya disemayamkan dirumah duka di Jalan Patra Kuningan XII Blok L15 NO 5, Setiabudi, Jakarta Selatan, jenazah BJ Habibie tiba di TMP Kalibata sekitar pukul 13.30 WIB.

Dilakukan dengan upacara militer, jenazah BJ Habibie dimakamkan disamping makam sang istri, Hasri Aiunun Besari atau dikenal Ainun Habibie.

Turut hadir berbagai berbagai tokoh nasional diantaranya Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri serta tokoh nasional lainnya.

Dalam upacara pemakaman tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pandangannya mengenai sosok Presiden ke-3 RI BJ Habibie yang juga dikenal dengan bapak teknologi.

Menurutnya seluruh rakyat Indonesia berkabung atas wafatnya BJ Habibie, sosok Habibie di mata Jokowi yakni seorang ilmuwan yang dikenal dengan kata-katanya, "Tanpa cinta, kecerdasan itu berbahaya. Ilmu Pengetahuan, Iman dan Taqwa harus bersatu."

Baca: Menag RI Bacakan Doa untuk BJ Habibie

Jokowi mengatakan di masa mudanya, Pria kelahiran Pare-Pare Sulawesi Selatan tersebut sudah memikirkan tentang bangsa Indonesia.

Tak hanya berfikir untuk bangsa Indonesia satu atau dua tahun kedepan, namun telah berfikir jauh untuk 50 kedepan hingga 100 tahun kedepan agar bangsa Indonesia bisa maju.

Selain itu, Jokowi dalam sambutannya juga mengenang karya BJ Habibie di dunia penerbangan yang menginspirasi anak dalam negeri untuk belajar dan berusaha membuat Indonesia berdiri sejajar diantara bangsa lainnya.

Jokowi juga mengingatkan jasa BJ Habibie ketika menjadi presiden ketiga Indonesia dengan meletakkan fondasi demokrasi yang dapat dirasakan seluruh rakyat Indonesia hingga saat ini.

"Saya mengajak untuk mengucapkan terimakasih dan mendoakan semoga almarhum ditempatkan terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa dan khusnul khatimah," ucap Jokowi dalam sambutan di upacara pemakaman BJ Habibie di TMP Kalibata.

Di akhir sambutannya, Jokowi kembali mengucapkan satu pesan dari BJ Habibie.

"Jangan terlalu banyak diskusi, jangan cengeng, tetapi terjunkan diri ke proses nilai tambah secara konsisten. Pasti Inodonesia akan terkemuka di Asia Tenggara dan di Dunia," tutup Jokowi.

Jenazah Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie (B.J Habibie) saat tiba di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis siang (12/9/2019). (Rina Ayu/Tribunnews.com)

Baca: Almarhum Habibie dalam Pandangan Wapres JK, Sosok Ilmuan Sekaligus Negarawan

Baca: BCL Ungkap Penyesalan hingga Menangis Kenang BJ Habibie, Akui sampai Bergetar

Sementara itu, putra almarhum BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie juga mengenang sosok ayahnya.

Menurutnya, banyak teladan yang bisa dicontoh dari mendiang Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie, termasuk dalam hal cinta, yakni cinta kesetiaannya terhadap sang istri, cinta kepada pekerjaan, cinta kepada sanak saudara dan cinta kepada bangsa dan negara.

Ilham juga mengungkapkan bahwa setiap hari bapaknya tersebut melakukan tahlilan, dan tidak pernah absen untuk membaca doa dan setiap hari Jumat menghampiri makam Ainun.

Ilham menyebut jika hari ini adalah hari yang telah dinantikan oleh Habibie.

"Ini adalah satu hal yang menenangkan kita dalam duka ini, mereka sekarang bisa bersatu. Bersatu dalam akhirat. Sesuatu hal yang didamba-dambakan oleh bapak semenjak ibu wafat," jelas Ilham.

Sebagai anak, Ilham pun berharap agar orangtuanya itu kembali dipertemukan dan bisa terus bersama di sisi Allah SWT.

"Insya Allah mereka selalu bersama di sisi Allah SWT di surga di alam baka," tegas Ilham.

Baca: Hadiri Prosesi Pemakaman, WNA Australia: Sosok Habibie Mendunia

Baca: BJ Habibie Sempat Menitikan Air Mata Saat Dijenguk Quraish Shihab dan Najwa Shihab

Warisan Habibie

Sebelumnya, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.

Pria kelahrian Pare-Pare, Sulawesi Selatan tersebut tutup usia di umur 83 tahun akibat penyakit yang dideritanya.

Sebelumnya Habibie telah dirawat secara intensif di rumah sakit RRSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019.

Menurut putra habibie, Thareq Kemal Habibie, ayahnya wafat karena faktor usia dan masalah pada jantungnya.

Semasa hidupnya Istri dari Aiunun ini memiliki gelar lengkap Prof. Dr. Ing. H. BJ Habibie FREng dan merupakan tokoh besar yang membanggakan Indonesia.

Salah satu temuan besar yang paling terkenal ialah Faktor Habibie.

Yakni suatu rumus temuan untuk menghitung keretakan atau crack progression on random saat ia mempelajari fenomena fatigue pada konstruksi pesawat.

Rumus ini mampu menghitung crack progression sampai skala atom dalam meterial konstruksi peswat, dan digunakan dalam setiap pembuatan pesawat di seluruh dunia.

Tak hanya faktor Habibie, di dunia kereta api dalam negeri Istri Hasri Ainun ini juga meninggalkan warisan, salah satunya dengan hadirnya PT INKA yang berbasis di Madiun, Jawa Timur.

Hal tersebut dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ia memandang Habibie sebagi sosok yang sangat berjasa bagi industri transportasi.

"Sebagai menteri perhubungan sangat berterima kasih kepada beliau karena jasa almarhum berkiprahnya beberapa perusahaan industri strategis seperti INKA , PAL, INTI, DA yang memberi sumbangan pada industri transportasi," jelas Budi Karya saat dihubungi Tribunnews.com.

Selain hal diatas, satu peninggalan yang hingga saat ini dirsakan jelas oleh seluruh masyarakat Indonesia ialah Undang-Undang Pers.

Ketika menjabat sebagai presiden ketiga, meski hanya terhitung sangat singkat yakni pada tanggal 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999, tercatat Habibie mengambil beberapa kebijakan penting.

Baca: Jokowi: Selamat Jalan Mr. Crack

Baca: Ainun Selalu Ada di Hati Sang Suami, Hanung Bramantyo Menangis Jika Ingat Perilaku Habibie Ini

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut media massa dan dunia pers berutang budi kepada Habibie.

"Media massa, jurnalistik berutang budi pada Pak Habibie. Beliau yang membuka dan membuat kita semua merasakan adanya kebebasan jurnalistik seperti yang kita rasakan hari ini," ucap Anies di Balairung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Habibie merupakan tokoh yang membuka keran informasi publik dengan mencetuskan kebebasan pers, dimana setiap orang berhak memperoleh sebuah informasi.

UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers merupakan tonggak kebebasan pers Indonesia setelah sebelumnya pers tak hidup karena dalam kendali dan kekangan penguasa.

Oleh BJ Habibie, lewat UU 40/1999, Pers menemukan kemerdekaannya.

Selain UU Pers, Habibie juga turut menelurkan satu UU yang juga turut berpengaruh dalam pembangunan pemerintah daerah, yakni UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Otonomi Daerah merupakan salah satu langkah dari BJ Habibie untuk mengatasi kesenjangan antara pusat dan daerah.

BJ Habibie Meninggal Dunia (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini