Makanan buatan ibunya tersebut dijual Tati kepada teman-temannya di kampus untuk menutup biaya kuliah dan kehidupannya sehari-hari.
"Selain itu saya juga membuat pesanan bunga flanel untuk wisuda, ngajar les privat anak SD, menjadi asisten di klinik, bahkan sampai pernah membuka laundry di kontrakan untuk teman-teman," tutur Tati.
Selama mengenyam Pendidikan Dokter Gigi, lanjut Tati, ada satu pelajaran sederhana yang didapat.
Pada awalnya Tati menganggap Pendidikan Dokter Gigi merupakan pendidikan kedokteran yang tidak terlalu rumit.
"Jika dilihat dari biayanya pun sepertinya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan kedokteran umum," ujar Tati.
Namun, ternyata anggapan tersebut salah besar. Pendidikan Dokter Gigi adalah pendidikan yang memadukan ilmu kedokteran serta teknik dan seni yang jika digabungkan menjadi dentist.
"Dari situ saya belajar bahwa tidak ada satu pun jurusan pendidikan yang boleh disepelekan," kata Tati.
Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain