News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebakaran Hutan dan Lahan

Penanganan Karhutla: Riau Mulai Hujan Rintik, Kalteng Alami Hujan Deras

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, saat ditemui di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan pihaknya terus melakukan optimalisasi operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan untuk menangani bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Penguatan sinergi pun dilakukan BPPT dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Rapat Terbatas (Ratas) mengenai karhutla yang diadakan di Pekanbaru Riau, Senin (16/9/2019) lalu, Hammam menegaskan komitmen BPPT dalam penanganan bencana tahunan itu melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT.

Ia pun menyampaikan bahwa Jokowi juga sempat melakukan pemantauan posko TMC di Riau pada 17 September lalu, sehari setelah Ratas.

Baca: Pengakuan Guru Honorer Pemeran Video Syur, Mengaku Trauma dan Tak Tahu Sedang Direkam

Saat itu, potensi awan yang dibutuhkan untuk proses penyemaian garam atau Natrium Klorida (NaCl) masih belum terlihat tumbuh secara baik.

Hal itu karena munculnya kabut asap yang cukup pekat pada ketinggian 8.000 kaki yang menghambat pembentukan awan hujan.

"Tanggal 17 (September), pada saat beliau berkunjung paginya ke Riau, (awan) masih belum tumbuh dengan baik, karena asap yang masih pekat dari permukaan tanah ke level ketinggian 8.000 kaki," ujar Hammam, saat ditemui di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).

Bahkan kepekatan kabut asap di Riau itu cukup untuk membuat terbatasnya jarak pandang.

"Jadi sampai ke 8.000 kaki itu memang masih pekat, jarak pandangnya juga (terbatas). Meskipun begitu, ada beberapa spot awan di Riau itu masih belum mampu menjadi hujan yang sampai ke tanah," jelas Hammam.

Sedangkan untuk penanganan karhutla di Kalimantan Tengah (Kalteng), Hammam menyampaikan bahwa pada 17 September lalu, dilakukan pula penyemaian garam di provinsi itu.

"Sementara kemarin pada tanggal 17 (September) itu kami juga melakukan penyemaian awan di Kalimantan Tengah," kata Hammam.

Menurutnya, apa yang terjadi di Kalteng memiliki kemiripan kondisi dengan yang melanda Riau.

Namun terdapat perbedaan dalam volume air yang turun akibat hujan.

Di Kalteng, hujan mulai turun di kota Palangkaraya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini