Keduanya bersama wakil rakyat terpilih lainnya akan dilantik 1 Oktober mendatang.
"Kurang lebih sikap Pak Presiden mengangkat Plt untuk beberapa jabatan menteri yang kosong, kan tidak banyak," kata Pratikno, Jumat (20/9/2019) lalu di Istana Bogor.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah mengangkat Menaker Hanif Dakhiri sebagai Pelaksana tugas (Plt) Menpora.
Baca: Fahrul Rozi Bingung dan Tak Tahu Bagaimana Nasibnya Setelah Digantikan Mulan Jameela
Menteri Pendidikan dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi resmi mengundurkan diri pasca dirinya menjadi tersangka dugaan suap dana hibah dari KONI.
Jokowi kemudian menandatangani keputusan presiden tentang pemberhentian Imam Nahrawi sebagai Menpora.
Pratikno tak memungkiri mengakui salah satu pertimbangan mengangkat Hanif sebagai Plt Menpora karena sama-sama berasal dari PKB.
Kamis (12/9/2019) lalu, Jokowi berkonsultasi dengan anggota BPIP Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, terkait sosok menteri Kabinet Kerja Jilid ll.
Keduanya bertemu selama kurang lebih setengah jam di Istana Merdeka.
"Bahas soal menteri, pilih kabinet yang bagus," Buya Syafii mengungkap.
Buya kemudian menjelaskan, sosok menteri pada Kabinet Kerja mendatang berasal dari partai politik yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf maupun kalangan akademisi.
"Yang profesional, punya integritas," ucap mantan Ketua PP Muhammadiyah itu.
Buya Syafii menjelaskan, Presiden Jokowi melihat ada persoalan yang dimiliki jajaran menterinya saat ini, seperti integritas, kompetensi, dan profesionalisme.
"Nanti dari partai boleh, tidak apa-apa tapi yang setia kepada Presiden, jangan yang bikin kacau," katanya.
Baca: VIRAL Video Pria Mirip Jokowi Sawer Biduan Dangdut, Ternyata Sekretaris Pribadi Kapolsek Sepatan
Profesor Riset bidang Perkembangan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo mengatakan, ada sejumlah menteri kabinet Jokowi-Jusuf Kalla yang dinilai layak menjabat kembali di periode kedua pemerintahan Jokowi.