TRIBUNNEWS.COM - Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade menyatakan tidak setuju dengan wacana pemberian gelar Putra Reformasi pada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Andre Rosiade juga memberikan dua alasan mengani ketidak setujuannya itu.
Dilansir TribunWow.com, pernyataan itu disampaikannya saat menjadi tamu pada acara Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang di tvOne, Minggu (22/9/2019).
Baca: Seorang Terduga Teroris Diamankan Densus 88 dalam Penggerebekan di Cilincing Jakarta Utara
Politisi yang juga alumni dari Universitas Trisakti itu mengaku tidak setuju karena memiliki kesan partisipan Jokowi.
"Pertama tadi, suratnya terkesan partisan, berdasarkan amanah dari deklarasi alumni untuk Jokowi 9 Febriari 2019," ucap Andre Rosiade.
Sedangkan pada alasan keduanya, Andre Rosiade mengatakan orang yang pantas untuk gelar Putra Reformasi adalah orang dengan jiwa reformasi yang tinggi.
"Yang kedua, yang dikasih gelar itu Putra Reformasi, berarti ini orang harus sangat reformis," ujar Andre Rosiade.
Andre Rosiade menyebut peran Jokowi dalam reformasi tidaklah besar.
Bahkan, ia menilai Jokowi tidak terlibat dalam peroses reformasi yang diperoleh Indonesia.
"Pertama, Pak Jokowi mohon maaf ya, tahun 1998 saat reformasi terjadi masih mejadi tukang mebel atau pengusaha mebel di Solo, tidak tahu dan tidak ikut dalam 1998," ucap Andre Roasiade.