Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asisten Pemerintah Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jambi, Apani Saharudin angkat suara soal tudingan dari Walhi Jambi yang geram terkait agenda pelesiran Gubernur Jambi, Fachrori Umar ke luar negeri saat warganya terpapar kabut asap imbas Karhutla.
Bahkan Walhi Jambi mendesak Fachrori untuk mundur dari jabatannya kalau memang tidak sanggup melindungi rakyatnya dari Karhutla.
"ā€ˇSesungguhnya Pak Gubernur bukan abai ya. Pak Gubernur sudah sejak jauh-jauh hari melakukan rapat koordinasi antisipasi karhutla," tutur Apani dalam forum diskusi bertema : Tanggap Bencana Karhutla di Gedung Serbaguna Kemenkominfo, Senin (23/9/2019) di Jakarta Pusat.
Baca: Thomas Cook, biro perjalanan berusia 178 tahun, bangkrut, ribuan orang yang berlibur dipulangkan
Baca: Gaungkan Program Orangtua Bacakan Buku
Baca: Penumpang Ini Abadikan Momen Menegangkan saat Pesawatnya Hampir Jatuh
Apani melanjutkan kepergian Gubernur Fachrori Umar ke Amerika bukan meninggalkan apalagi lari dan kondisi yang ada. Melainkan karena ada undangan menghadiri Hari Pramuka Dunia.
"Dengan kepergian Pak Gubernur ke Amerika bukan meninggalkan atau lari dari kondisi yang ada, kan kami yang lain juga ada disini," imbuhnya.
"Beliau di sana (Amerika) menghadiri undangan Hari Pramuka Dunia. Alhamdulilah dari Jambi mengirim utusan ke sana. Jadi gak benar lah anggapan itu, terlalu berlebihan kalau disebutkan Pak Gubernur tidak peduli," tegasnya lagi.
Apani menambahkan Gubernur Fachrori Umar sering kali melakukan pemantauan melalui udara di lokasi terdampak Karhutla.
Bahkan Gubernur ikut serta memberikan sosialisasi serta membagikan masker di beberapa lokasi di Jambi.