Kehadirian Gibran hanya berselang beberapa jam setelah pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Solo.
Saat disinggung kedatangan ke kantor DPC PDIP, Gibran mengaku mengurus pembuatan KTA sekaligus menanyakan prosedur pendaftaran calon wali kota dalam Pilkada Solo 2020.
"Iya akan mengurus KTA," kata dia singkat.
Pastikan Pintu Tertutup
PDI Perjuangan (PDIP) Solo memastikan menutup pintu bagi anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Solo 2020, karena berkas calon atas nama Achmad Purnomo-Teguh Prakosa diserahkan ke DPP di Jakarta pada Senin, 23 September 2019.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menerangkan, partai berlambang banteng moncong putih dipastikan tidak akan mengajukan nama Gibran Rakabuming Raka ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jateng maupun DPP di Jakarta.
Baca: Hasil Undian Korea Open 2019, Marcus/Kevin Hadapi Wakil Malaysia, Ginting Hadapi Wakil Thailand
Baca: Babi Hutan Masuk Rumah Ibadah di Serang, Satu Jemaah Kena Seruduk
"Sudah tidak ada pintu, sudah tidak ada lagi peluang, jadi pada Senin, 23 September 2019 diserahkan DPP nama calonnya," tutur pria yang akrab disapa Rudy itu kepada wartawan di Rumah Dinas Wali Kota, Lodji Gandrung, Minggu (22/9/2019).
"Anak ranting, pengurus anak cabang (PAC), dan DPC sudah mantap mengusung nama Achmad Purnomo-Teguh Prakosa, jadi tugas tim khusus rekruitmen selesai," tambah dia.
Semua syarat pendaftaran Achmad Purnomo yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Solo bersama dirinya dan Teguh Prakosa merupakan Ketua DPRD Solo periode 2014-2019 itu, akan diproses Senin, 23 September 2019.
"Senin besok, mereka berdua (calon kami PDIP) akan menyerahkan syarat-syarat pendaftaran," tutur Rudy.
"Itu langsung kami kirimkan ke DPD dan DPP," katanya.
Rudy menjelaskan, jika putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka ingin maju bersama partai lain ataupun melalui jalur independen sekalipun dalam Pilkada Solo 2020, dinilai sah-sah saja.
"Namun Gibran lebih baik tidak maju di Pilkada besok (2020), tetapi tahun 2024 saja," tutur Rudy.
"Jika Gibran mencalonkan diri sekarang, bapaknya (Jokowi) masih jadi Presiden, jadinya saya sayang sama keluarganya, " imbuhnya.