News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Unjuk Rasa di Sumsel Ricuh, Demonstran Bentrok dengan Aparat, 3 Mahasiswa Dilarikan ke RS

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI RICUH - Tembakan water canon polisi membubarkan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Untuk Demokrasi saat membobol pagar pintu masuk gedung DPRD Kota Malang dalam aksi demontrasi menolak reforma agraria dan revisi KUHP di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa (24/9/2019). Aksi yang disertai tembakan water canon dan lemparan batu, sepatu, sandal dan botol air mineral ini mengakibatkan polisi dan jurnalis mengalami luka-luka. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadi bentrokan antara petugas kepolisian dengan para demonstran ketika aksi unjuk rasa berlangsung di Sumatera Selatan, Selasa (24/9/2019).

Akibatnya, tiga mahasiswa yang mengikuti demonstrasi di Sumatera Selatan harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca: Kronologi Demonstrasi Ribuan Mahasiswa di Solo Ricuh, Polisi Sebut Ada Provokator

Kondisi mereka kritis setelah terlibat bentrokan dengan petugas kepolisian.

Ketiganya terluka saat melakukan demo dan aksi unjuk rasa hari ini terkait penolakan revisi dan rancangan undang-undang (RUU) di Kawasan Jalan Pom IX Gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan.

Hal itu diungkapkan oleh Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) Ni'matul Hakiki yang ikut dalam aksi tersebut.

Ni'matul mengatakan, bentrokan itu dipicu ketika mobil komando mahasiswa hendak bergeser ke depan pagar halaman DPRD Provinsi Sumsel.

Namun, hal itu ditolak oleh polisi. Bahkan, sopir mobil komando mengalami intimidasi.

"Mobil kami malah disuruh mundur, sehingga membuat massa marah. Sehingga terjadi bentrokan,"kata Ni'matul.

Ni'matul mengatakan, tiga rekannya yang kini mengalami kondisi kritis dirawat di Rumah Sakit RK Charitas serta RS Muhammad Hoesin, Palembang.

Namun, ia belum mengetahui pasti ketiga rekannya tersebut mengalami luka apa.

"Yang saya dapatkan laporan, mereka bertiga kritis, terkena lemparan batu atau apa saya belum tahu," ujar Ni'matul.

Batu serta kayu yang ada di lokasi demo beterbangan saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi.

Mobil water canon, serta gas air mata pun terpaksa ditembakkan polisi untuk membubarkan massa.

Baca: Polisi: Kelompok Bersenjata Papua Terlibat dalam Kerusuhan di Wamena

Bahkan, sebagian massa yang ikut demo sempat masuk ke dalam mall Palembang Icon saat dikejar oleh polisi, karena diduga merupakan dalang kerusuhan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini