News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Setelah Ketua BEM UI, Manik, Kini Ketua BEM ITB Royyan Dzakiy juga Tanggapi Undangan Jokowi

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Setelah Ketua BEM UI Manik Marganamahendra, kini giliran Ketua BEM ITB Royyan Dzakiy tanggapi undangan Jokowi.

TRIBUNNEWS.COM - Tak hanya Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Manik Marganamahendra, Ketua BEM Institut Teknologi Bandung (ITB) juga mengeluarkan rilis pers menanggapi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu.

Jumat (27/9/2019), Royyan mengunggah rilis pers tersebut di Instagram Story-nya.

BEM ITB menyatakan pihaknya memutuskan tidak memenuhi undangan Jokowi karena tidak ada surat resmi.

Royyan Dzakiy (kanan) bersmaa Manik Marganamahendra (kiri). (Instagram @royyandzakiy)

Disisi lain, BEM ITB juga menuntut untuk diadakannya pertemuan terbuka secara resmi.

Persis seperti yang diungkapkan Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia, Muhammad Nurdiyansyah, melalui keterangan tertulis.

Baca: Ketua BEM UI Manik Marganamahendra Unggah Rilis Pers Tanggapi Undangan Jokowi

Baca: Pertemuan Jokowi dan Mahasiswa Hari Ini Dipastikan Batal, Apa Sebabnya?

"Menyikapi ajakan pertemuan dengan Presiden Jokowi, Aliansi BEM Seluruh Indonesia hanya bersedia bertemu dengan Presiden apabila dlaksanakan secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional," kata Nurdiyansyah, Jumat, dilansir Kompas.com.

Tak hanya itu, melalui rilis pers yang dikeluarkan, BEM ITB menyampaikan tuntutan mereka terhadap Jokowi.

Yakni terkait dikeluarkannya perppu oleh Jokowi untuk mencabut UU KPK dan untuk tidak mengesahkan pimpinan KPK yang memiliki catatan negatif.

Disisi lain, BEM ITB juga menuliskan kembali empat tuntutan yang dibawa dalam Maklumat Tuntaskan Reformasi.

Berikut isi rilis pers lengkap yang diunggah Ketua BEM ITB Royyan Dzakiy:

Rilis pers KM ITB menanggapi undangan Jokowi yang diunggah Royyan Dzakiy, Jumat (27/9/2019). (Instagram @royyandzakiy)

"RILIS PERS Menanggapi Undangan Presiden Republik Indonesia

Bandung, 27 September 2019 - Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB) memutuskan untuk tidak memenuhi undangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Alasan ini didorong oleh tidak adanya surat resmi atas undangan tersebut. Mereka melihat ajakan Presiden ini disampaikan secara informal melalui kanal berita dan media sosial.

Undangan pertemuan ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa yang melakukan aksi di depan gedung DPR-MPR pada Selasa dan Rabu lalu. Para perwakilan mahasiswa diundang untuk hadir di Istana Merdeka siang ini, namun perwakilan mahasiswa universitas ITB menuntut untuk diadakannya pertemuan terbuka serta undangan resmi.

"Kami menghargai undangan dari Bapak Presiden Joko Widodo, namun kami ingin pembicaraan ini diketahui oleh masyarakat Indonesia. Sebab tuntutan kami kepada pemerintah sudah jelas dan tuntutan ini muncul secara organik dari berbagai kegelisahan yang muncul di masyarakat. Kami ingin masyarakat mengikuti perkembangannya sebab mereka adalah bagian integral dari perjuangan penyampaian aspirasi," ujar Royyan Abdullah Dzakiy, selaku Presiden Kabinet KM ITB.

Rilis pers KM ITB menanggapi undangan Jokowi yang diunggah Royyan Dzakiy, Jumat (27/9/2019). (Instagram @royyandzakiy)

Tuntutan yang disampaikan oleh para mahasiwa ini merupakan tuntutan dari banyak pihak. Terdapat dua tuntutan yang dibawa oleh KM ITB, yaitu terkait dikeluarkannya Perppu oleh Presiden Republik Indonesia untuk mencabut UU KOK yang sudah direvisi, serta tuntutan untuk tidak mengesahkan pimpinan KPK yang memiliki catatan negatif. Lalu ada empat tuntutan umum yang dibawa dalam Maklumat Tuntaskan Reformasi, yaitu:

Baca: Jokowi dapat Dukungan Terbitkan Perppu UU KPK

Baca: Jokowi Bakal Bangun 2.500 Km Jalan Tol pada Periode II, Berapa Investasi yang Dibutuhkan?

1. Restorasi upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme

2. Restorasi demokrasi, kebebasan berpendapat, dan pemenuhan HAM

3. Restorasi reforma agraria, perlindungan SDA, dan tenaga kerja

4. Restorasi kesatuan bangsa, hapuskan diskriminasi dan ketimpangan

Ketidakhadiran mahasiswa ini juga merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa ITB terhadap rentetan kejadian yang muncul selama dan pasca aksi ini berlangsung. Beberapa hal tersebut seperti jatuhnya korban di beberapa kota saat aksi ini berlangsung, aksi represif terhadap mahasiswa dari pihak kepolisian, serta penangkapan beberapa pendukung aksi mahasiswa.

"Kami sangat menyayangkan adanya korban dari aksi ini dan berduka cita atas meninggalnya rekan-rekan seperjuangan kami. Oleh karena itu kami menuntut adanya ajakan resmi serta penyelesaian dari tuntutan yang telah kami sampaikan," tambahnya."

Manik Marganamahendra (INSTAGRAM/@marganamahendra)

Sebelumnya, Manik Marganamahendra juga mengunggah rilis pers menanggapi undangan Jokowi. (Baca di sini)

Meski begitu, pertemuan antara Jokowi dan mahasiswa yang direncanakan hari ini, dipastikan batal.

Hal tersebut disampaikan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, di Istana Merdeka, Jakarta pada siang ini.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Pratikno mengatakan pertemuan antara Jokowi dan mahasiswa baru direncanakan, sehingga bisa saja dibatalkan.

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Kepala Staf Kepresiden Moeldoko (kiri) dan Mensesneg Pratikno (kanan) menyampaikan keterangan terkait revisi UU KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/9/2019). Presiden menyatakan mendukung sejumlah poin dalam draf revisi UU KPK diantaranya kewenangan menerbitkan SP3, pembentukan Dewan Pengawas KPK dari unsur akademisi atau aktivis anti korupsi yang akan diangkat langsung oleh presiden, ijin penyadapan dari dewan pengawas internal KPK serta status pegawai KPK sebagai aparatur sipil negara. Warta Kota/henry lopulalan (Warta Kota/henry lopulalan)

Baca: Dua Anak SD di Surabaya Ditangkap Saat Ikut Demo Mahasiswa Membawa Botol Mirip Bom Molotov

Baca: Jokowi Betemu Relawan Selama 2,5 Jam di Istana Bicarakan Soal Aksi Demonstrasi Hingga UU KPK

"Belum ada jadwal, nanti ada beberapa pertemuan sore ini, tapi dengan BEM kelihatannya belum," ujar Pratikno.

"Ya namanya merencanakan bisa saja tertunda," lanjut dia.

Saat ditanya apakah batalnya pertemuan itu karena mahasiswa meminta pertemuan dilakukan secara terbuka, Pratikno membantah.

Pratikno mengungkapkan batalnya pertemuan antara Jokowi dan mahasiswa karena Presiden menerima tamu lain.

Meski begitu, Pratikno tidak menyebutkan siapa tamu yang dimaksud.

"Enggak, belum ada begitu, sore ini ada beberapa pertemuan."

"Presiden ada beberapa tamu jadi jadwalnya (untuk bertemu mahasiswa) belum ditetapkan," ungkapnya.

okowi diketahui sebelumnya mengungkapkan akan bertemu dengan para mahasiswa pada hari ini.

"Besok (hari ini) kami akan bertemu para mahasiswa, terutama BEM," kata Jokowi di hadapan awak media setelah melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh di Istana Merdeka pada Kamis (26/9/2019).

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Ihsanuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini