Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta Aksi Mujahid 212 terus menyampaikan aspirasinya.
Satu di antara beberapa isu yang disuarakan yakni tindakan represif pihak keamanan menangani demonstrasi mahasiswa.
Pantauan Tribunnews.com, Sabtu (28/9/2019) di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, seorang orator di atas komando mengatakan bahwa massa 212 siap mendukung gerakan mahasiswa.
"Teman-teman mahasiswa yang menjadi korban, jangan takut, kami selalu berada di belakangmu, mahasiswa," ujar seorang orator.
"Kita ingat, siapa yang menjatuhkan rezim sebelumnya, siapa? Mahasiswa," imbuhnya.
Baca: Ada Aksi Mujahid 212 di Kawasan Monas, Ini Pengalihan Rute Bus TransJakarta
Diketahui, aksi demonstrasi menolak revisi UU KPK, RKUHP dan sejumlah RUU lainnya terjadi beberapa wilayah di Indonesia.
Penanganan pihak keamanan dinilai represif terhadap mahasiswa, bahkan, demonstrasi di Kendari berujung hilangnya nyawa dua mahasiswa.
Immawan Randi, mahasiswa jurusan Budidaya Perairan Universitas Halu Oleo, Kendari, angkatan 2016, menjadi korban meninggal akibat ditembak di areal dada kanan saat melakukan demonstrasi.
Sementara, Muhammad Yusuf Kardawi (19), mahasiswa jurusan Teknik D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari meninggal setelah menerima tindakan operasi karena cedera serius saat aksi unjuk rasa di gedung DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019).
Polisi terima pemberitahuan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan pihaknya telah menerima surat pemberitahuan terkait aksi Mujahid 212.
Rencananya aksi tersebut bakal digelar di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Sabtu (27/9/2019).
"Sudah ada surat pemberitahuannya kepada kami," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/9/2019).