News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Prof James Tangkudung: Perda Khusus Bisa Jadi Solusi Damai di Papua Asal Dijalankan Serius

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Besar Ilmu Olahraga Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr dr James Tangkudung Sportmed MPd (kedua dari kiri).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Sejumlah kalangan menyodorkan kepada Pemerintah solusi untuk mengembalikan lagi suasana damai di Bumi Papua yang kini bergolak karena isu separatisme.

Salah satu usulan solusi tersebut datang dari Guru Besar Ilmu Olahraga Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr dr James Tangkudung Sportmed MPd.

Prof James mengatakan, ricuh di Papua sebetulnya sangat mudah diselesaikan apabila Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Papua betul-betul melaksanakan Peraturan daerah Otonimi Khusus (Perdasus) yang dibuat sejak tahun 2001yang diterus diperbaiki pada tahun 2006.

"Seharusnya Perdasus itu dijalankan dengan konsekwen sesuai dengan pasal-pasal yang langsung harus di inplentasikan diantaranya terutama supaya rakyat Papua senang dijadikan sama seperti di Daerah Istimewa Aceh yang telah menjalankannya Perdasus dengan baik," ujarnya dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Sabtu (28/9/2019). 

"Dia menjelaskan, kepada mereka-mereka sebagian kecil masyarakat Papua yang belum terakomodir dan ingin referendum, Pemerintah harus memberi kesempatan untuk membuka peluan pendirian partai lokal dan itu ada di Perdasus-nya.

Baca: Rincian Lengkap 26 Poin UU KPK Hasil Revisi yang Berpotensi Melemahkan KPK

Prof James menambahkan, dirinya sebagai ketua Forum Komunikasi Pancasila sudah berulang-ulang kali pada setiap kesempatan diskusi selalu menyampaikan persoalan Perdasus di Papua karena dirinya mengangap mungkin perdasusnya waktu itu masih belum jelas.

Baca: Kerusuhan Meluas: Saatnya Jokowi Bicara, Jangan Hanya Lewat Menteri

Karena itu dia meminta dan mendorong kepada pemerintah pusat maupun pemeritah daerah di Papua Perdasus tersebut agar di berdayakan dan diterapkan dengan sebaik-baik untuk kepentingan rakyat di Papua.

"Sehingga nantinya wakil-wakil rakyat di Papua itu benar-benar menyuarakan rakyat Papua dan tentunya saya selaku Ketua Forum Komunikasi Pancasila sangat mendukung 1000 persen Otsus di Papua harus dilaksanakan dengan sebenar-benarnya," ungkapnya.

Tak Setuju Papua Merdeka

Prof James menyatakan tak setuju gagasan Papua merdeka karena persoalan kedaulatan Papua sudah selesai, tidak dipisahkan bagian dari NKRI sebagaimana seperti yang dicita-cita dan diinginkan founding fathers.

"Mereka para pendiri bangsa Indonesia berharap agar rakyat Indonesia sejatera adil dan makmur bersama-sama memasuki tahun 2045, sehingga anak cucu kita nanti dapat menikmatinya sampai pada abad keemasan 100 tahun bangsa Indonesia," ujarnya.

"Saya rasa kedepan Presiden Jokowi harus lebih memberdayakan lagi khususnya rakyat di Papua," imbuhnya.

Dia menyatakan, sebenarnya ada keinginan dari dirinya untuk berkontribusi membangun Papua melalui pendirian Papua Siber University di tanah Papua. "Saya kebetulan tamatan Universitas di Jerman tentunya kita bisa kerjasama dengan universitas-universitas di seluruh Dunia termasuk di Jerman sehingga anak -anak muda di Papua itu dapat menikmati pendidikan yang setara dengan standar-standar di dalam maupun diluar negeri," ungkapnya.

Untuk mendukung upaya tersebut, jaringan internet di Papua perlu lebih diperkuat lagi untuk mengakomodir sistem pembelajaran jarak jauh dengan berbasiskan internet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini