TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Selasa (1/10/2019), sebanyak 575 calon Anggota DPR 2019-2024 terpilih yang siap dilantik.
Berdasarkan UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD atau MD3, pimpinan DPR terdiri dari lima yaitu satu orang ketua dan empat orang wakil ketua yang berasal dari partai politik dengan perolehan kursi terbanyak di DPR.
Adapun lima partai politik yang memiliki kursi terbanyak adalah PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Nasdem, dan PKB.
Baca: Disebut Tak Punya Program Kerja di DPR, Mulan Jameela: Memangnya Saya Bisa Ngatur-ngatur Fraksi?
1. Prabowo tunjuk Sufmi Dasco Ahmad gantikan Fadli Zon
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto telah menunjuk calon pimpinan DPR dan MPR periode 2019-2024 yang akan diusulkan partainya.
Penunjukan tersebut dikukuhkan dalam surat keputusan (SK) partai yang ditandatangani Prabowo sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Gerindra.
"Pak Prabowo menunjuk saudara Sufmi Dasco Ahmad sebagai calon wakil ketua DPR, dan sebagai calon pimpinan MPR Pak Prabowo menunjuk Ahmad Muzani," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Baca: Prabowo Ganti Fadli Zon dari Wakil Ketua DPR, Ini Sosok Penggantinya
Muzani mengatakan, namanya dan Sufmi Dasco muncul sebagai calon pimpinan karena Gerindra menginginkan rotasi kepemimpinan.
Hal ini dinilai penting untuk regenerasi internal partai.
"Pergiliran kepemimpinan dalam partai itu juga penting sehingga ada regenerasi dalam kepemimpinan legislatif karena kita adalah partai yang berada di luar pemerintahan," ujar Muzani.
Khusus penunjukan Sufmi Dasco, Muzani menyebut, yang bersangkutan adalah senior yang tidak lain pendiri Gerindra, yang juga menjabat sebagai wakil ketua umum partai.
Oleh karena itu, Sufmi Dasco dipercaya untuk menggantikan jabatan Fadli Zon di DPR.
Sementara itu, ke depan Fadli akan diberi tugas-tugas baru yang diamanatkan secara langsung oleh Prabowo.
"Pak Fadli sudah bertemu dengan Pak Prabowo dan Pak Prabowo menyampaikan terima kasih atas sukses yang dilakukan Pak Fadli selama menjalankan kepemimpinannya sebagai wakil ketua DPR bidang (koordinator) polkam selama lima tahun," ujar Muzani.
"Pak Prabowo akan memberi penugasan baru Pak Fadli dalam bidang-bidang yang lain yang nanti akan dirumuskan Pak Prabowo," katanya
2. Aziz Syamsuddin menjadi kandidat terkuat Golkar
Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin disebut-sebut menjadi kandidat terkuat untuk dicalonkan sebagai wakil Ketua DPR periode 2019-2024 dari Partai Golkar.
Nama Aziz telah dicalonkan sebagai kandidat dalam Rapat Koordinator Bidang DPP Partai Golkar.
Selain Aziz ada pula nama lain yang muncul sebagai kandidat, yakni Adies Kadir.
"Kemarin kita sudah melakukan rapat internal atau rapat korbid terbatas. Beberapa nama sudah muncul misalnya untuk pimpinan Fraksi ada nama pak Aziz Syamsuddin, ada nama pak Adies Kadir, sementara untuk pimpinan DPR juga ada nama-nama yang disebut tadi," ujar Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Kendati demikian, kata Ace, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar belum memutuskan secara resmi terkait nama yang akan diajukan sebagai calon Wakil Ketua DPR.
Rencananya, DPP Partai Golkar akan menggelar rapat internal setelah pelantikan anggota DPR periode 2019-2024 pada Selasa (1/10/2019).
"Rencananya besok siang setelah pelantikan, DPP Partai Golkar akan mengadakan rapat secara resmi," kata Ace.
Seperti diketahui, berdasarkan UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD atau MD3 pimpinan DPR terdiri dari lima yaitu satu orang ketua dan empat orang wakil ketua yang berasal dari partai politik dengan perolehan kursi terbanyak di DPR.
Adapun lima partai politik yang memiliki kursi terbanyak adalah PDIP, Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, dan PKB.
3. NasDem tunjuk Rachmat Gobel
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, partainya sudah menunjuk Rachmat Gobel menjadi Wakil Ketua DPR periode 2019-2024.
Rachmat Gobel pernah dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Kerja Periode 2014 - 2019.
Dia salah satu menteri yang dipilih dari perwakilan profesional.
Sayang, setahun sebagai menteri harus terhenti karena ada reshuffle kabinet. Posisinya diisi oleh Thomas Trikasih Lembong.
"Kalau Nasdem sudah menunjuk pimpinan DPR RI dalam hal ini Wakil Ketua DPR RI adalah bapak Rachmat Gobel ya," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).
• 5 Fakta Penggagalan Rencana Chaos Aksi Mujahid 212, Satu Purnawirawan TNI dan Dosen IPB Terlibat?
Johnny juga mengatakan, partainya sudah mengajukan Lestari Moerdijat sebagai pimpinan MPR.
Johnny berharap, pemilihan Ketua MPR nantinya dapat dilakukan secara musyawarah oleh sembilan fraksi partai sesuai yang diamanatkan UU tentang MD3 hasil revisi.
"Siapa yang jadi pimpinan MPR? Maka kami minta agar bisa dilakukan musyawarah dari sembilan partai politik yang ada di DPR RI dan DPD karena itu nafas dari revisi UU MD3," ujarnya.
Johnny mengatakan, alasan partainya memilih Rachmat Gobel dan Lestari Moerdijat sebagai pimpinan DPR dan MPR berdasarkan pada ketokohan mereka yang dapat membantu tugas-tugas di DPR dan MPR.
Selain itu, kata Johnny, pemilihan dua kader itu bertujuan untuk "rebranding politik" sehingga partainya memilih kader-kader yang memadai, berkompetensi dan berintegritas.
"Melihat tokoh-tokoh yang bisa membantu DPR RI rebranding politik, dalam rangka rebranding karenanya membutuhkan tokoh yang mempunyai kompetensi yang memadai tokoh yang integritas nya terjaga dengan baik," ucapnya.
Selanjutnya, Johnny mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan dirinya selaku sekjen segera menandatangani Surat Keputusan (SK) terkait Ketua DPR dan Pimpinan MPR.
"SK akan ditanda tangani oleh ketua umum dan sekjen dan itu akan disampaikan secara formil melalui Fraksi masing-masing, baik Fraksi di DPR RI untuk pimpinan DPR RI dan fraksi MPR RI untuk pimpinan DPR RI," pungkasnya.
4. PDI Perjuangan tunjuk Puan Maharani
Memenangkan Pemilu 2019 membuat PDI Perjuangan memiliki hak mendapatkan jatah di pimpinan DPR RI.
Apalagi selain memenangkan pileg, partai ini juga menang dalam pemilihan presiden.
Calon presidennya, Joko Widodo unggul mutlak dari saingannya, Prabowo Subianto.
Hal ini menjadikan PDIP semakin leluasa untuk menentukan orangnya sebagai pimpinan DPR.
Nama Puan Maharani disebut jadi calon terkuat mengisi pos yang kini diduduki Bambang Soesatyo.
Apalagi, Puan Maharani dalam Pileg 2019 tahun ini, berhasil mendapat suara terbanyak nasional.
Wakil Sektetaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDI-Perjuangan, Eriko Sotarduga mengaku secara formal belum ada pembahasan ke arah tersebut.
Namun, secara nonformal pembahasan itu sudah mulai dibicarakan.
Terutama di kalangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Menurutnya, pengurus di DPP sudah memiliki nama yang benar-benar diperhitungkan mengisi pos Ketua DPR RI.
"Untuk Ketua DPR memang sampai saat ini kami belum membicarakannya secara formil.
Tapi kalau secara nonformal dalam pembicaraan sesama DPP tentu kami benar-benar ada sosok yang memang sesuai dan tepat sekali untuk posisi tersebut," sebut Eriko di DPP PDI-Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).
Hanya saja, mereka belum bisa membocorkan nama tersebut ke publik.
Sebelum memutuskan, para pimpinan di DPP akan lebih dulu membahasnya dalam rapat internal bersama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Tapi tentunya itu adalah putusan ketua umum yang nanti dilakukan dalam rapat DPP," ungkap Eriko.
Sebelumnya diberitakan Puan Maharani mengakui dirinya adalah calon kuat untuk menjabat posisi tersebut.
Sebab, ia juga meraih suara terbanyak tingkat partainya sekaligus nasional.
"Proses pemilu yang lalu juga alhamdulillah saya bisa kemudian mendapatkan suara terbanyak nasional.
Ya mungkin bisa jadi salah satu calon yang kuat," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Meskipun mengakui sebagai calon kuat, ia tidak memungkiri adanya calon lain yang akan dicalonkan.
Menurutnya, nantinya posisi tersebut akan ditentukan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Baru salah satu calon yang kuat karena keputusannya akan diputuskan oleh ibu Ketum," terangnya.
Namun, Puan Maharani mengaku belum mengetahui nama calon kuat lainnya yang akan bersaing dengannya untuk menduduki kursi Ketua DPR RI.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu menuturkan masih menunggu pengumuman penetapan hasil Pemilu Legislatif.
"Belum tahu juga masih nunggu September," tandas Puan Maharani.
Penulis: Doan Ebenezer Pardede
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Inilah Nama yang Mengemuka Jadi Pimpinan DPR RI, Ada Cuma Sempat 1 Tahun jadi Menteri Jokowi,