TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Kalimantan Timur sudah ditunjuk jadi kandidat lokasi ibu kota baru Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menggantikan Jakarta.
Tak bisa ditampik Kota Balikpapan sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) merupakan surga bagi pendatang.
Kota ini punya magnet besar menyerap pekerja dari luar daerah.
Demikian disampaikan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi kepada Tribun, Kamis (3/10/2019).
Perusahaan besar baik asing maupun non asing yang bermarkas di Kota Balikpapan, sehingga menjadi salah satu faktor kota ini jadi incaran para pencari pekerja.
Apalagi sekarang pemerintah berencana memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim kendati bukan di Balikpapan. Tak berarti tak berimbas ke Kota Balikpapan.
Hal tersebut disinyalir bakal menggerakkan orang dalam jumlah besar dalam kurun waktu tertentu ke Balikpapan.
Kali ini Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan lokasi ibu kota baru di Kalimantan Timur, dari data yang ia peroleh, sudah ribuan warga tercatat melakukan proses pemindahan kartu tanda penduduk (KTP).
"Sekarang orang ramai-ramai urus perpindahan KTP. Sekarang sudah 2000 (orang) setiap bulan, urus KTP," katanya.
Masih belum diketahui motif mereka.
Baca: Pernikahan Laudya Cynthia Bella Dikabarkan Retak, Postingan IG Engku Emran Jadi Sorotan
Namun pemindahan IKN memberikan dampak hingga kepada keputusan warga melegitimasi status kependudukannya di Balikpapan.
"Jumlah penduduk meningkat cepat. Bawaan, kriminal juga sudah meningkat. Daerah sekitar ibu kota seperti PPU dan Kukar mungkin masih belum terasa. Supaya kota ini jadi penyangga yang baik, pemerintah harus membangun Balikpapan lebih dulu," harapnya.
Kota 'Forest City'
Pemerintah berencana membangun ibu kota baru dengan konsep forest city.