News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

RS Polri Pastikan Tidak Ada Pendarahan Pada Kepala Maulana

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Komisaris Besar Edy Purnomo

Namun, Edi tak mengungkapkan bagaimana hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap tubuh korban.

Baca: Patuh pada Ibu, Robby Purba Akhirnya Ungkap Kriteria Khusus Perempuan yang Bisa Dinikahinya

Ia hanya menyebut bahwa dari hasil pemeriksaan, korban diduga meninggal karena sesak nafas.

"Iya (karena sesak nafas)," ujarnya.

Edi juga menyebut hasil visum terhadap korban saat ini sudah diserahkan kepada pihak penyidik.

"Hasil visumnya sudah sama penyidik," ucap Edy.

Baca: Robby Purba Angkat Bicara tentang Isu Settingan Dirinya Dekat dengan Ayu Ting Ting

Di sisi lain, Edy menyampaikan bahwa surat pernyataan terkait penyebab kematian korban dibuat sendiri pihak keluarga, yakni kakaknya dan ditandatangani Ibunya.

"Itu kan pernyataannya dia bikin sendiri kok, pernyataannya yang bikin anaknya yang perempuan, karena katanya ibunya enggak bisa nulis, sudah ditandatangani (ibunya) kok," tuturnya.

Lebih lanjut, Edi mengaku tak tahu menahu perihal pemberian amplop yang berisi uang sebesar Rp 10 juta kepada pihak keluarga untuk mengurus jenazah korban.

Baca: Reaksi Elza Syarief Usai Hotman Paris Show Kena Sanksi KPI Pusat: Allah Tidak Tidur

"Saya enggak tahu (soal amplop itu)," kata Edy.

Sebelumnya, Yadi meninggal setelah mengikuti aksi unjuk rasa di dekat Gedung DPR RI, Rabu (24/9/2019) akibat mengalami sesak napas.

Pihak keluarga Yadi khususnya sang ibu bernama Maspupah menilai ada kejanggalan dengan kematian anaknya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini