TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Terpilih, KH Ma'ruf Amin mengatakan pemerintah saat ini sudah meletakkan dasar pembangunan yang akan kian mengangkat kelompok ekonomi bawah melalui pembangunan infrastruktur secara masif.
Ma'ruf mengatakan pembangunan infrastruktur akan menekan kesenjangan ekonomi yang ada.
Keberpihakan terhadap kelompok ekonomi kecil akan jadi fokus utama sebagai antitesa ekonomi yang condong kapitalistik.
"Kekayaan tidak boleh hanya beredar pada orang kaya saja tapi terdistribusi kepada seluruh komponen rakyat," ujar Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024 itu dalam peluncuran buku The Ma'ruf Amin Way di Jakarta belu lama ini.
Ma'ruf melanjutkan .
Baca: Wapres JK: Tidak Sulit Terapkan Pola Hidup Sehat
"Disparitas ekonomi antara kaya-miskin, pusat-daerah, antar daerah, produk nasional dan luar harus terus ditekan," imbuh mantan Rais Aam PB Nahdlatul Ulama ini.
Terkait buku The Ma'ruf Amin Way, Ma'ruf Amin tidak menyangka pemikiran sederhananya terkait ekonomi itu dapat dituangkan menjadi sesuatu yang bagus dalam buku tersebut.
"Sebenarnya pikiran saya ini sederhana, tapi menjadi seperti hebat ketika ditulis. Jadi yang hebat bukan saya, tapi penulis dan semua timnya itu yang hebat," ungkap Ma'ruf disambut tawa hadirin.
Acara peluncuran buku ini juga dihadiri oleh para menteri serta pejabat negara, seperti Menristek Dikti Mohammad Nasir, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kepala BKPM Thomas Lembong, Ketua BPK Daniel Lumban Tobing, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir, dan Mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono.
Selain itu, turut dihadiri tamu kehormatan dari negara tetangga seperti Dutabesar Malaysia Zainal Abidin Bakar, Dutabesar Singapura Anil Kumar Nayar dan Dutabesar Turki Mahmut Erol Kilic.
Baca: Sri Mulyani Menteri, Pakar Ekonomi, Eks Direktur Bank Dunia, tapi Seperti apa Suaminya? Ini Sosoknya
Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, menurut Chandra, diperlukan kolaborasi atau sinergi antara pelaku ekonomi di lingkungan pesantren (berupa koperasi pondok pesantren/ kopontren).
Juga pelaku usaha kecil di bidang pertanian, perkebunan, perdagangan maupun di bidang pariwisata dengan koperasi mitra yang sudah besar dan modern serta didukung oleh jaringan dan teknologi terkini.
Buku tersebut dengan gamblang menjabarkan analisis perekonomian Indonesia secara tajam namun menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca awam.
Editor buku The Ma’ruf Amin Way, Chandra Saritua, MBA mengatakan Kyai Ma’ruf telah memberikan inspirasi untuk lebih memberdayakan perekonomian umat melalui ekonomi berbasis syariah dengan menggunakan platform digital demi mewujudkan ekonomi yang berdaulat dan berkeadilan.
“Dengan terpilihnya beliau sebagai Wakil Presiden, maka terbuka luas pula kesempatan untuk mewujudkan prinsip ekonomi keumatan yang terdiri dari empat landasan yakni kemitraan, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarakatan dan perwakilan, serta ekonomi arus bawah,” ujar Chandra yang juga merupakan Chairman Nasari Sharia Cooperative tersebut.
Buku The Ma’ruf Amin Way mengatur tata kelola ekonomi yang harus berlandaskan semangat kebersamaan, kekeluargaan (gotong royong), semangat persaudaraan.
"juga kerjasama serta ‘bottom up economics development’ dan akan memperkuat Kelas Menengah sehingga tercipta pemerataan kesejahteraan yang lebih baik untuk sebagian besar masyarakat,” katanya.
“The Ma’ruf Amin Way” dapat diwujudkan melalui gerakan koperasi (cooperative movement), di mana di era milenial seperti sekarang ini telah hadir “platform co-op” yakni model bisnis perusahaan “digital start up” berbasis koperasi yang mengutamakan kemaslahatan umat.
Diperlukan dukungan dari seluruh masyarakat khususnya Pemerintah untuk mengampanyekan bahwa “Koperasi itu Keren,” yang berujung pada itikad dan ikhtiar serius Pemerintah dalam membesarkan koperasi-koperasi yang sudah ada dan mendorong koperasi sebagai pusat inkubasi bisnis UMKM.