TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Hingga saat ini pihak kepolisian belum mampu menyimpulkan apa yang menjadi penyebab pertikaian antara Aiptu Pariadi dengan istrinya Fitri sehingga bisa terjadi penembakan dan kejadian bunuh diri.
Polisi kini sudah irit untuk berbicara kepada awak media dan masih menjadi misteri apa yang sebenarnya dipersoalkan oleh keduanya sehingga bisa berujung maut.
"Tanya sama Kabag Humas sajalah. Tanya sama pak Tatan saja," ujar Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu Senin, (7/10/2019).
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmajaya yang dihubungi melalui telepon selulernya masih memberikan keterangan yang sama dengan keterangan Juliarman yang hadir beberapa jam setelah kejadian pembunuhan Fitri dan kejadian bunuh diri Aiptu Pariadi.
Saat itu ia hanya menyebut tindakan penembakan dan bunuh diri karena dilatarbelakangi masalah cekcok keluarga.
" Ya karena cekcok saja.
Ya biasa kan cekcok keluarga. Belum (karena apa),"kata Tatan.
Dikatakan saat ini kalau senjata api yang sebelumnya dikuasai oleh Pariadi untuk kepentingan tugasnya sudah diamankan di Polres.
Disebut kalau pimpinan belum menunjuk siapa yang akan menggantikan posisinya sebagai Kepala Tim I Satnarkoba Polres Serdang Bedagai.
"Ya belum lah (penggantinya siapa) kan masih baru (kejadian),"kata ucap Tatan.
Kematian Aiptu Pariadi dan istrinya Fitri sama sekali tidak diikuti dengan upacara pemakaman.
Saat itu pelaksanaan pemakaman hanya dilakukan seperti layaknya warga sipil biasa.
Terkait hal ini, Tatan tidak banyak komentar.
"(kematian) dalam tugas tidak itu?,"kata Tatan.