Inilah daftar kekayaan empat menteri koordinator di Kabinet Kerja I. Siapa yang paling kaya di antara Wiranto, Luhut, Puan, dan Darmin Nasution?
TRIBUNNEWS.COM - Kabar tentang siapa yang masuk dalam jajaran kabinet Joko Widodo jilid kedua, semakin ramai.
Sejumlah nama terus bermunculan, baik dari kalangan profesional, politisi, maupun sejumlah menteri lama yang dipertahankan.
Selain itu, bagaimana wujud dan komposisi para pembantu presiden juga menarik untuk dinanti.
Diketahui, pada periode pertama Jokowi menjabat, ia memiliki 34 'pembantu' dengan rincian empat menteri koordinator (menko) dan 30 menteri.
Baca: 3 Menteri Perempuan Dinilai Berpeluang Menjabat Lagi, Satu di Antaranya justru Isyaratkan Pamit
Baca: Jika Tak Lagi Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Ini yang Akan Dilakukan Susi Pudjiastuti
Selama lima tahun ini, Jokowi pernah me-reshuffle para menterinya, termasuk para menko.
Dari keempat menko, hanya ada satu yang tak pernah tergusur, yaitu Puan Maharani.
Sisanya, tiga menko yang hingga saat ini menjabat merupakan hasil pergantian posisi.
Sebut saja Wiranto, Darmin Nasution, dan Luhut Binsar Panjaitan.
Nah, dari keempat menko ini, siapakah yang paling kaya dan memiliki harta kekayaan terbanyak?
Baca: Kabinet Baru, Jokowi Didesak Utamakan Menteri dari Partai Koalisi, Gerindra Ideal Jadi Oposisi
Baca: Dirumorkan Jadi Menteri Jokowi, Fadli Zon: Enggak Lah, Itu Cuma Isu Saja
Berikut daftar kekayaan empat menko era Kabinet Kerja I, berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di situs resmi elhkpn.kpk.go.id:
1. Wiranto
Wiranto menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) mulai 27 Juli 2016.
Sebelumnya, jabatan Menko Polhukam diisi oleh Tedjo Edhy Purdijatno dan Luhut Binsar Panjaitan.
Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Wiranto memiliki harta kekayaan senilai Rp 542.423.236.210.
Wiranto terakhir kali menyerahkan LHKPN-nya pada 31 Maret 2019.
Aset terbesar yang dimiliki mantan Panglima ABRI adalah dari 56 bidang tanah dan bangunan yang berjumlah Rp 276.878.364.000.
Wiranto disebut memiliki tanah dan bangunan yang tersebar di Bogor, Lebak, Jakarta Timur, Gorontalo, Jakarta Pusat, Jember, Jakarta Selatan, Tangerang, hingga Bone Bolango.
Tanah dan bangunan yang dipunyai Wiranto, ada yang hasil sendiri, ada pula yang hibah tanpa akta.
Aset terbesar kedua yang dipunyai pria berusia 72 tahun ini adalah harta lainnya sebesar Rp 117.325.000.000.
Selain itu, Wiranto juga memiliki dua unit mobil dan satu motor Harley Davidson senilai Rp 915 juta.
Wiranto masih punya harta kekayaan berupa surat berharga sebesar Rp 15.650.000.000 serta kas dan setara kas Rp 114.339.472.210.
Dalam LHKPN, Wiranto tercatat tidak memiliki utang sama sekali.
Anda dapat mengecek daftar harta kekayaan yang dipunyai Wiranto lewat link ini.
Sementara itu, dalam catatan Indonesia Corruption Watch (ICW), Wiranto masuk dalam jajaran menteri yang cukup 'malas' melaporkan harta kekayaannya.
Menurut ICW, Wiranto mulai menjabat 27 Juli 2016.
Namun, Wiranto menyerahkan LHKPN hanya pada 28 September 2016 dan 31 Maret 2019.
2. Darmin Nasution
Saat ini, Darmin Nasution menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian).
Mantan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu menggantikan Sofyan Djalil dan resmi menjabat pada 12 Agustus 2015.
Saat ini, Darmin juga diberi tugas tambahan sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Sebab, Menko PMK terdahulu, Puan Maharani mundur karena terpilih sebagai Ketua DPR RI periode 2019-2024.
Dikutip dari LHKPN-nya, ekonom senior ini memiliki harta Rp 42.356.751.980.
Dibanding tiga koleganya di jajaran menko, Darmin memiliki harta paling sedikit -walau jumlahnya miliaran.
Pria berusia 70 tahun ini terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Maret 2019.
Aset berupa tanah dan bangunan menyumbang jumlah harta kekayaan Darmin paling banyak.
Darmin memiliki 13 bidang tanah dan bangunan yang merupakan hasil sendiri warisan.
Tanah dan bangunan milik Darmin berada di Jakarta Selatan, Depok, Bekasi, Bogor, Mandailing Natal, Bolaang Mongondow, dan Kotamobagu.
Total tanah dan bangunan punya Darmin senilai Rp 23.693.770.000.
Darmin masih memiliki empat unit mobil senilai Rp 1.538.264.000 yang terdiri dari merek Toyota Kijang Innova, Toyota Alphard, Toyota Camry, dan Toyota Fortuner.
Aset lain milik Darmin adalah harta bergerak lainnya Rp 3.584.000.000; surat berharga Rp 6.322.200.000; serta kas dan setara kas Rp 7.218.517.980.
Darmin tidak memunyai utang sama sekali.
Anda dapat mengecek daftar harta kekayaan yang dipunyai Darmin Nasution lewat link ini.
Dalam laporan ICW, Darmin menjabat mulai 12 Agustus 2015.
Namun, Darmin hanya menyerahkan LHKPN pada 31 Maret 2019.
3. Luhut Binsar Pandjaitan
Saat ini, Luhut Binsar Pandjaitan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya.
Ia menggantikan Indroyono Soesilo dan Rizal Ramli yang sama-sama kena reshuffle sejak 27 Juli 2016.
Dari penelusuran Tribunnews.com di situs elhkpn.kpk.go.id, tidak ditemukan daftar harta kekayaan Luhut yang terbaru.
Ia terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 19 Juni 2015 saat menjabat Kepala Staf Presiden.
Oleh karenanya, oleh ICW, Luhut masuk dalam daftar menteri yang tidak rutin menyerahkan LHKPN.
Dari laporan harta kekayaan terakhirnya per 2015, Luhut memiliki harta kekayaan senilai Rp 660.097.217.368.
Harta kekayaan milik Luhut meningkat dibanding pada 10 Mei 2001 yang tercatat sebesar Rp 7.105.490.000.
Luhut memiliki banyak aset properti berupa 10 bidang tanah dan bangunan mencapai Rp 108.862.815.063.
Properti yang dimiliki Luhut tersebar di Kota Jakarta, Malang, Kabupaten Bogor, hingga Kabupaten Badung.
Pria berusia 72 tahun itu juga memiliki empat mobil dengan nilai Rp 4.917.773.000.
Tercatat, mobil miliki Luhut meliputi Isuzu, dua unit Lexus, dan Toyota Alphard.
Luhut masih memiliki harta bergerak lainnya yang terdiri dari logam mulia, batu mulia, serta sejumlah benda bergerak lainnya.
Nilainya mencapai Rp 2.200.258.000.
Aset lain yang dipunyai Luhut adalah 17 surat berharga dengan nilai Rp 114.861.253.757.
Masih ada lagi kekayaan Luhut lainnya, yaitu giro dan setara kas senilai Rp 31.593.493.221 dan 1.672.019 dolar AS.
Kekayaan yang dimiliki Luhut juga termasuk piutang yang nilainya tembus miliaran rupiah, yaitu Rp 397.661.624.327 dan 190 ribu dolar AS.
Luhut juga memiliki utang sebesar 9.246.783 yang mengurangi jumlah harta kekayaannya.
Dari jumlah kekayaan Luhut yang mencapai lebih dari setengah triliun itu, bisa jadi semakin bertambah pada tahun ini atau malah semakin berkurang.
Anda dapat mengecek daftar harta kekayaan yang dipunyai Luhut Binsar Pandjaitan lewat link ini.
4. Puan Maharani
Puan Maharani merupakan satu-satunya Menko yang tidak pernah menikmati rasanya di-reshuffle oleh Jokowi.
Ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sejak pertama masuk ke Kabinet Kerja I.
Sebelum akhirnya, mengundurkan diri pada Senin (30/9/2019) karena terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Di DPR RI, Puan Maharani juga menjabat sebagai Ketua DPR selama lima tahun ke depan.
Dalam laman elhkpn.kpk.go.id, Puan Maharani memiliki total kekayaan mencapai Rp 363.790.695.900.
Anak Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri ini terakhir melaporkan kekayaannya pada 30 Maret 2019 saat masih menjabat sebagai Menko PMK.
Dari laporan tersebut diketahui, Puan Maharani memiliki 74 bidang tanah senilai Rp 148.864.872.900.
Sebanyak 74 bidang tanah itu tersebar di berbagai wilayah seperti Gianyar, Jakarta Selatan, Denpasar, Jakarta Pusat, Tabanan, Bogor, Depok, Klungkung, dan Badung.
Sementara itu, Puan juga memiliki 7 mobil dan tiga motor dari berbagai merek dengan total senilai Rp 1.530.000.000.
Sebut saja VW Beetle Sedan, Toyota Land Cruiser Jeep, Harley Davidson, Mercedes Benz, hingga Daihatsu Taruna.
Puan Maharani juga masih memiliki harta bergerak lainnya dengan total Rp 5 miliar, surat berharga Rp 208.539.227.290, serta kas dan setara kas senilai Rp 49.556.710.684.
Namun, politisi PDIP itu memiliki utang sebesar Rp R49.700.114.974.
Anda dapat melihat rincian daftar kekayaan Puan Maharani lewat tautan ini.
Sementara itu, Puan tidak masuk dalam daftar ICW terkait menteri yang tak rutin dalam menyerahkan LHKPN.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Abba Gabrillin)