Mereka melihat presiden kita sebagai presiden yang berkomitmen tinggi untuk banyak hal, termasuk mengatasi kebakaran hutan.
Tribun: Sempat muncul wacana Kementerian Luar Negeri juga berfungsi menjadi pihak yang 'menjual' Indonesia ke luar negeri terkait investasi dan perdagangan luar negeri. Bagaimana pendapat Anda?
Retno Marsudi: Sebenarnya kami sudah melakukannya sejak lama. Kalau kita melihat, satu prioritas luar negeri kita adalah diplomasi ekonomi.
Di dalam diplomasi ekonomi itu adalah upaya meningkatkan ekspor, menarik investasi, pariwisata, dan kerja sama yang sifatnya pendidikan.
Tribun: Apakah pernah ada keluhan terkait rumitnya proses berivestasi di Indonesia?
Retno Marsudi: Betul itu yang selalu dikeluhkan oleh Presiden. Saat kita sudah promosi, harusnya prosedur di sini (dalam Negeri) lebih friendly terhadap investor. Ini sering disampaikan oleh Presiden.
Baca: Reaksi Uya Kuya Tahu WhatsApp-nya Diblokir Nikita Mirzani, Ada Masalah Apa dengan si Nyai?
Tribun: Apakah diplomat-diplomat kita sering mendapatkan keluhan soal rumitnya birokrasi terkait investasi di Indonesia?
Retno Marsudi: Sering. Sering sekali. (deo/rin)