Berikut safari politik Prabowo Subianto kepada para Ketua Umum (Ketum) partai politik koalisi Jokowi, dari Megawati Soekarnoputri hingga Surya Paloh.
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu belakangan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto melakukan safari politik.
Prabowo bertemu dengan para Ketua Umum (Ketum) partai politik koalisi Jokowi.
Mereka adalah Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
Sebelum bertemu dengan para ketum ketiga parpol, Prabowo telah berjumpa dengan Presiden Joko Widodo pada Sabtu (13/7/2019).
Baca: Deretan Fakta Pertemuan Surya Paloh & Prabowo, dari Diplomasi Soto Mie hingga Potong Pembicaraan
Baca: Jokowi Bertemu Prabowo, Sinyal Gerindra Merapat ke Pemerintah?
Keduanya bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Jokowi dan Prabowo kompak mengenakan baju putih.
Jokowi didampingi sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden.
Setelah itu, keduanya saling sapa, bersalaman, hingga berpelukan.
Lantas, bagaimana dengan jejak pertemuan Prabowo dan tiga Ketum parpol koalisi Jokowi?
Berikut jejak pertemuan Prabowo dengan para Ketum parpol koalisi Jokowi, dirangkum Tribunnews dari Kompas.com :
1. Pertemuan Prabowo dan Ketum PDI-P
Prabowo melakukan pertemuan terbuka dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Rabu (24/7/2019).
Dilansir Kompas.com, pertemuan itu digelar sebagai wujud lanjutan dari pertemuan Jokowi dan Prabowo.
Prabowo mengatakan, kunjungannya ke kediaman Megawati bertujuan untuk silaturahmi dan menyambung persahabatan lama.
"Kedatangan saya sebagai suatu sowan kekeluargaan, karena saya merasa dari dulu dekat dengan Ibu Megawati dan keluarga," ujar Prabowo seusai pertemuan.
"Menyambung persahabatan lama, saat ini saya selalu merasa dapat penghormatan dan perlakuan yang baik," ujar Prabowo.
Prabowo menyampaikan, pertemuan ini dilakukan untuk menyambung silaturahmi antara dirinya dan keluarga Megawati setelah masing-masing disibukkan dengan urusan Pemilu 2019 yang digelar 17 April 2019 lalu.
"Di ujungnya, kita selalu ingin melanjutkan tali silaturahim kekeluargaan dan hubungan yang rukun, yang baik, sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah-masalah kebangsaan," lanjut dia.
Dalam kunjungannya kali ini, Prabowo mengaku disajikan nasi goreng buatan Megawati, yang memang makanan kesukaannya.
"Ibu Mega memenuhi janjinya memasak nasi goreng untuk kami," ucap Prabowo usai pertemuan.
"Luar biasa, saya sampai nambah, tapi Beliau (Megawati) ingatkan saya untuk diet," kata Prabowo, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
Mulanya, Prabowo disuguhi bakwan goreng sebagai hidangan pembuka. Selanjutnya, Prabowo dan Megawati menyantap menu utama yakni nasi goreng.
Selain nasi goreng khas buatannya, Megawati juga menyuguhkan bakmi jawa kepada rombongan Prabowo.
Pertemuan yang diselingi makan siang itu dilengkapi dengan penyegar berupa es kelapa muda.
"Pak Prabowo disegarkan dengan Mie Jawa dan nasi goreng ala Ibu Megawati yang resepnya juga sudah go public pada saat awal kampanye. Jadi ini pertemuan penuh semangat persaudaraan, persahabatan, dan inilah tradisi demokrasi yang harus kita bangun," kata Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto.
"Ini juga menjadi harapan dari masyarakat itu sendiri, bagi para pemimpin untuk bertemu. Maka dengan semangat persaudaraan itu Megawati mempersiapkan secara khusus," ujar Hasto.
Seusai pertemuan yang penuh tawa dan kehangatan antara kedua tokoh tersebut, Megawati mengajak semua pihak untuk rileks menghadapi situasi politik di Tanah Air.
"Rileks saja lah, negeri tercinta ini, pasti beliau juga setuju," ujar Megawati.
Sementara itu, Prabowo mengaku bahwa pihaknya bersedia untuk saling membantu untuk mengatasi masalah kebangsaan.
"Melalui pertemuan ini kami ingin melanjutkan dan menyambung tali persaudaraan dan hubungan yang rukun sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah kebangsaan," ujar Prabowo.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa Megawati sama-sama memiliki jiwa patriot dan berkomitmen pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami sama-sama patriot. Berkomitmen pada NKRI. Jadi, kalau ada perbedaan itu biasa," lanjut dia.
2. Pertemuan Prabowo dan Ketum PPP
Setelah bertemu Megawati, Prabowo bertemu Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa, Kamis (15/8/2019).
Dilansir Kompas.com, seusai pertemuan, Prabowo mengungkapkan, dirinya memiliki banyak kesamaan pendapat dengan Suharso.
Prabowo tidak menjelaskan secara spesifik terkait kesamaan pendapat itu.
Namun, Prabowo mengatakan dalam pertemuan sekitar satu jam itu ia menyampaikan pemikiran-pemikiran di bidang ekonomi.
"Hari ini menyambung komunikasi politik. Kami banyak sependapat menghadapi bangsa indonesia ke depan. Saya berikan pemikiran-pemikiran di bidang ekonomi," ujar Prabowo saat memberikan keterangan seusai pertemuan.
Prabowo mengatakan, Partai Gerindra dan PPP memiliki banyak persamaan pandangan terkait persoalan politik ke depan.
Meskipun, seperti diketahui, kedua partai itu memiliki perbedaan sikap politik pada Pilpres 2019 lalu.
"Saya selalu mengatakan partai religius tetap nasionalis, partai nasionalis juga tetap religius. Jadi kita banyak persamaan. Tapi tentunya kita selalu coba mencari titik temu yang terbaik," kata Prabowo.
"Jadi hal-hal yang ada selalu kita cari jalan tengah bagi semua penyelesaian masalah," ucap mantan Danjen Kopassus itu.
Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi tiga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, yakni Edhy Prabowo, Sufmi Dasco Ahmad dan Sugiono.
Sementara, itu Suharso didampingi oleh Sekjen PPP Arsul Sani dan Wakil Ketua Umum PPP Mardiono.
3. Pertemuan Prabowo dan Ketum NasDem
Prabowo dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, bertemu di kediaman Surya Paloh di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2019).
Dalam pertemuan tersebut, Surya Paloh mengatakan, perbincangannya dengan Prabowo tidak membahas posisi menteri di kabinet Jokowi jilid kedua.
"Sama sekali enggak ada (bahas menteri), tapi kalau tanya apa hal yang paling banyak dibicarakan? Bagaimana kedua potensi kedekatan, saya dan Prabowo satu," ujar Surya.
Dilansir Kompas.com, ia menambahkan, dirinya dan Prabowo menemukan banyak kesamaan dan kesepakatan dalam membangun Indonesia.
Oleh karena itu, ia berkomitmen dengan Prabowo untuk menyatukan kedua kekuatan antara NasDem dan Gerindra untuk mendukung Pembangunan.
"Potensi kelebihan, kekuatan Mas Prabowo, potensi kekuatan pada diri ini. Kalau ini disatukan untuk memberikan sesuatu yang lebih berarti bagi percepatan progres pembangunan, kehidupan bangsa kita dengan politik gagasan untuk membangun institusi politik ini lebih kuat," ucap Surya.
"Malam ini pun saya harus katakan, dengan segala kekurangan kami berdua, tekad kami, kami ingin negeri ini maju. Kami mau persahabatan yang pernah dan tetap ada pada diri kami ini merupakan modal besar untuk membangun kehidupan kebangsaan ini. Ini harapan kami," lanjut Surya.
Sementara itu, Prabowo berterima kasih kepada Surya Paloh yang telah menerima kunjungannya.
Prabowo mengatakan, dia dan Surya Paloh sudah saling kenal sejak lama dan bersahabat.
Ia mengakui kadang berseberangan sikap politik dengan Surya.
Namun, mereka tetap bersatu dalam membangun Indonesia.
"Kami ini hubungan sudah lama bersahabat. Kadang-kadang juga berbeda. Kadang-kadang berseberangan, tetapi dalam suasana cinta tanah air, kami satu. Kami cinta negara ini, kami cinta bangsa ini," kata Prabowo.
Saat ditanyai wartawan apakah Gerindra tetap di oposisi atau masuk koalisi, Surya Paloh pun menjawab.
Saat hendak menjawab pertanyaan itu, Prabowo menahan Surya.
"Kalau suasana batin saya malam ini, terus terang saja...," ucap Surya tertahan.
Prabowo tampak menahan Surya dengan tangannya.
Sejumlah kader Gerindra dan NasDem yang berada di sekeling keduanya terdengar tertawa.
"Gini...gini...gini. Sebelum menjawab, di dalam atau di luar kita akan tetap menjaga keutuhan dan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya," ujar Prabowo.
Surya kemudian melanjutkan jawaban yang sempat tertahan.
"Kalau suasana batin, sama saja apa yang dikatakan Mas Prabowo, itulah yang terbaik," ujar Surya.
Prabowo menambahkan, baik di dalam maupun di luar pemerintahan, dia akan bekerja untuk merah putih.
Keduanya kemudian berpelukan.
Namun, sebelum meninggalkan awak media, Prabowo terdengar berseloroh mengucap sesuatu.
"Kalau enggak, enggak selesai-selesai ini," ujar dia.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Kompas.com/Kristian Erdianto/Rakhmat Nur Hakim)