Demikian dikatakan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso seusai menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Ini merupakan kali kedua Sutiyoso menjenguk Wiranto di RSPAD.
Menurut Sutiyoso, Wiranto sudah bisa berbicara dan berguyon.
"Beliau itu kalau ketemu sama saya tidak bisa tidak gurau. Bahkan, tadi kami ketawa bareng-bareng," ujar Sutiyoso, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
Sementara itu, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri juga telah menangkap 22 terduga teroris, pascapenusukan Wiranto.
Semua yang ditangkap polisi diduga terkait kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Puluhan orang itu juga diduga telah berbaiat kepada pemimpin organisasi teroris ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.
Dua orang dari total 22 terduga teroris merupakan pelaku penusukan Wiranto di Banten, yaitu SA alias AR dan FA.
"Sampai dengan sore hari ini sudah ada 22 tersangka terorisme yang berhasil dilakukan preventive strike oleh aparat Densus 88," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019).
Penangkapan dilakukan sejak kejadian penusukan Wiranto, pada 10 Oktober 2019, hingga Senin kemarin di sejumlah daerah.
Pada Kamis (10/10/2019), aparat mengamankan terduga teroris RA di Banten serta WBN alias Budi di Bandung.
Masih pada hari yang sama, tim Densus mengamankan ayah dan anak berinisial AT dan ZAI di Bali.
Keesokan harinya, Jumat (11/10/2019), Densus 88 menciduk S alias Jack Sparrow di Sulawesi Utara.
Di hari yang sama, R alias Putra ditangkap di Jambi.