News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sumsel Masih Diliputi Asap, 727 Hot Spot Teridentifikasi

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengendara melintasi fly over yang diselimuti kabut asap, Palembang, Senin (14/10/2019). Kabut asap yang menyelimuti kota Palembang tersebut berasal dari asap kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan. Pada pagi hari kualitas udara (PM10) di Palembang telah mencapai pada level berbahaya. TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pantauan citra satelit modis-catalog Lapan dalam kurun 24 jam terakhir dengan tingkat kepercayaan 30% mengidentifikasi 727 titik panas atau hot spots di wilayah Sumatera Selatan. Titik panas terbanyak berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Titik panas juga teridentifikasi di beberapa kabupaten, seperti Banyuasin 188 titik, Musi Banyuasin 90, Muara Enim 26 dan Ogan Ilir 17.

"Dilihat arah angin pada citra satelit Himawari pukul 16.00 WIB, asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengarah umumnya dari tenggara ke barat laut," kata Agus Wibowo
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB dalam keterangannya, Selasa (15/10/2019).

Pantauan BNPB pagi tadi (15/10), pukul 16.00 WIB, kualitas udara di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) masih menunjukkan sangat tidak sehat atau pada angka 194.

Kualitas tersebut dilihat dari indikator PM2,5. Sementara itu, rilis BMKG pada hari ini (15/10) mencatat bahwa berdasarkan pantauan satelit Modis (Terra Aqua), Suomi NPP dan NOAA 20 selama seminggu terakhir (8 Oktober - 14 Oktober 2019), terdeteksi peningkatan jumlah titik panas di beberapa wilayah, salah satunya di Sumatera Selatan.

Baca: Kabut Asap di Palembang, KSAD Perintahkan Kegiatan Seremonial dan Protokoler Tidak Diprioritaskan

Informasi dari BPBD Provinsi Sumsel, Asap terpantau berkurang dibandingkan sehari sebelumnya (14/10/2019).

Namun demikian aktivitas kegiatan belajar mengajar masih diliburkan hingga hari ini.

"Berdasarkan citra satelit, asap terdeteksi di wilayah Sumatera, seperti di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Barat, Sumsel dan Lampung," katanya.

Sebaran asap tidak sampai menimbulkan transboundary haze atau asap yang melewati batas negara.

Penanganan karhutla masih terus diupayakan oleh pos komando penanganan darurat bencana asap wilayah Sumsel.

Pemadaman darat dilakukan dengan dukungan pengeboman air dari udara.

Baca: Kebakaran Gunung Arjuna, BNPB Baru Jatuhkan Bom Air Besok, Cari Koordinat Dulu

Personel gabungan yang disiagakan di Sumsel mencapai 8.679 personel dan 7 heli water-bombing dan 2 untuk patroli.

Luas lahan terbakar di Sumsel mencapai 11.826 ha dari Januari - Agustus 2019, sedangkan luasan lahan terbakar di seluruh wilayah Indonesia mencapai 328.722 ha.

Sementara itu, beberapa wilayah terdampak karhutla masih menunjukkan kualitas udara buruk. Data BNPB kualitas udara hari ini (15/10) dengan indikator PM 2,5 di wilayah Jambi menunjukkan kualitas udara sangat tidak sehat (199), Kalimantan Tengah tidak sehat (129), Kalimantan Selatan tidak sehat (93), Riau tidak sehat (52), sedangkan Kalimantan Barat baik (10).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini