Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2019-2024, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan dilantik pada Minggu (20/10/2019) sore ini. Berbagai peristiwa dan konflik terjadi sebelum prosesi pelantikan tersebut.
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) menggelar Doa Pelajar untuk Bangsa.
Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani berharap kegiatan pelantikan tersebut berjalan dengan lancar.
"Besok tanggal 20 Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo dan Wakilnya kiai besar kita Kiai Ma'ruf Amin, semoga berjalan sukses khidmat tanpa gangguan," kata Aswandi saat memberikan sambutan pada kegiatan tersebut di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Pesawaran, Sabtu (19/10/2019) malam.
Menurutnya, doa bersama menjadi munajat kepada Allah SWT untuk keselamatan bangsa dan negara mengingat banyaknya provokasi yang bahkan melibatkan kalangan pelajar untuk menimbulkan instabilitas dalam negeri.
Kegiatan ini juga, kata Aswandi, juga bersamaan dengan peringatan Haul ke-33 Prof KH Tolchah Mansoer, Pendiri sekaligus Ketua Pertama IPNU.
Hal ini merupakan bentuk penghormatan kader IPNU terhadap pendirinya.
Baca: Moeldoko & Sri Mulyani Naik, AHY Masuk, Nama Menteri Kabinet Beredar Jelang Pelantikan Presiden
Baca: Jokowi Segera Umumkan Menteri Kabinet: Bisa Minggu, Senin atau Selasa
"Bentuk penghormatan kita semua, wabil khusus dari kami PP IPNU. Tidak bisa kita balas dengan apapun. Inilah bentuk balasan dari kita," katanya.
Ini juga menjadi landasan pimpinan pusat memperingati haul sang pendiri.
Karenanya, PP IPNU berharap ke depan setiap tanggal 20 Oktober seluruh pimpinan IPNU serentak melaksanakan haul pendiri IPNU.
"Ini bentuk komitmen kita semua seluruh rekan-rekan wilayah, cabang, PAC, ranting dan komisariat," jelasnya.
Senada dengan Aswandi, H Muhammad Muslih, senior IPNU Lampung, menegaskan bahwa doa merupakan jawaban atas kegelisahan pelajar.
"Saat akal tidak mampu berpikir, saat tenaga tidak punya kekuatan, maka doa menjadi jawaban," katanya.