"Jangan lagi kerja kita berorientasi pada proses, tapi harus berorientasi pada hasil-hasil yang nyata," ucapnya.
Jokowi mengatakan, dirinya sering mengingatkan para menteri tentang perannya yang tidak hanya membuat dan melaksanakan kebijakan.
Tetapi juga membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati hasil pembangunan.
Seringkali, birokrasi melaporkan bahwa program sudah dijalankan, anggaran telah dibelanjakan, dan laporan akuntabilitas telah selesai.
Namun, hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
"Kalau ditanya, jawabnya 'Program sudah terlaksana Pak'. Tetapi, setelah dicek di lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum menerima manfaat. Ternyata rakyat belum merasakan hasilnya," terang Jokowi.
Jokowi kembali menegaskan, proses bukanlah hal utama, tetapi hasilnya.
Presiden mengibaratkan layaknya istilah sent dan delivered dalam pesan teks.
"Ada sent, artinya telah terkirim. Ada delivered, artinya telah diterima. Tugas kita itu menjamin delivered, bukan hanya menjamin sent," ucapnya.
Ia meminta agar pekerjaan birokrasi hanya mengirim.
Namun, tugas birokrasi adalah making delivered.
Birokrasi harus menjamin agar manfaat program dirasakan oleh masyarakat.
Setelah itu, Jokowi masuk ke pembahasan lapangan kerja.
Menurutnya, potensi bangsa Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah sangat besar.